Apa sih yang paling menarik buatku saat ini? Selain tentang rencana pernikahanku 9 Mei 2009 nanti...
Hohoho... Ternyata banyak hal yang saat ini sering berseliweran di kepalaku... Empat diantaranya, yaitu...
1) Siapa RI1 2009-2014?
Wow! JK mencalonkan diri sebagai RI1 yaa? Mau apa saudagar ini menjadi presiden? Urusan Lumpur Sidoarjo aja belum bisa terselesaikan... Pembaharuan sistem kontrak kerja melalui outsourching yang ia cetuskan jelas banyak merugikan tenaga kerja negeri ini. Yang di kepalanya jelas memenangkan para pengusaha... Lalu sekarang, ia mencoba mengajukan diri sebagai orang yang akan membela seluruh kepentingan rakyat di negeri ini?
But... kayaknya menarik juga untuk jadi bahan perbincangan di warung kopi tentang pertarungan politik menjadi RI1. Semua orang memang belum bisa memastikan siapa yang bakal terpilih. Walau, mereka pasti sudah punya pilihan masing-masing. Yang berharap menang, ingin menyembunyikan pilihannya, agar tak banyak sumpah serapah yang beredar. Sabar, dan tunggu saja tanggal mainnya...
Aku sendiri selalu berdoa, semoga SBY tetap menjadi presiden Indonesia, siapapun wakil presidennya!
2) Jason Statham di Transporter 3
Kemaren abis nonton film Transporter 3. Gila, body Jason Statham itu keren banget yee... Hohoho! *Nih, mo nikah, masih mikirin body cowok lain...* Tapi, waktu aku cerita sama Mas Rudy juga, dia mendukung kok, nih aktor emang cowok banget...
Kalo untuk filmnya sendiri, hm, kerenlah... Tapi, aku gak suka pemeran ceweknya. Jelek! Body sih yahut, tapi wajah dan kulitnya penuh bintik-bintik. Menjijikkan! Hehehe...
Banyak adegan yang bikin salut. Apalagi pas mobilnya mendarat di atas kereta api! Wow! Pokoknya film Transporter selalu keren, baik yang 1, 2, ato 3... Sip kabeh... Hehehe!
3) Isu My Position after Married...
Woo... Ternyata pernikahan tidak hanya mempengaruhi status, tapi juga masalah pekerjaan. Jelas, untuk menghadapi pernikahan nanti, aku akan ambil cuti selama 2 minggu dari kantor. Alhamdulillah, udah dari awal-awal mengajukan cuti, pihak HRD PT. Gema Sukses Cemerlang, tempat kini aku bernaung sudah kasih acc. Thank you, Mbak Nia... :)
Nah, yang kini ikut terfikirkan adalah isu posisi kerjaku setelah menikah. Emang... emang... semua akan kembali pada laporanku pasca nikah. Secara Mas Rudy saat ini kan kerjanya di Jakarta, bukan di Palembang sepertiku. Jadi, akan ada banyak pertimbangan yang akan terjadi nanti.
Kalau dulu, sebelum isu ini ditawarkan, aku inginnya tetap di Palembang sebagai Kepala Outlet Super Bimbel GSC Sudirman. Yaah... pernikahan jarak jauh terpaksa dijalani. Namun... tiba-tiba ada tawaran baru yang patut aku pertimbangkan lagi karena tampaknya menarik. Entahlah... Masih belum bisa menentukan apa yang harus kupilih... Yang A, B, atau C... Hee...
4) Ketemu Teman Lama di Facebook Nah, ini yang paling menarik buatku saat ini kalo main di dunia maya, selain hobiku untuk nulis di dua blog: blog pribadi (blog ini) dan blog kantor. Yups, beredar di facebook. Awal-awalnya sempet sentimen sih... Hahaha, gara-gara ada yang bilang kalo setiap kali ada orang yang masukin foto lewat facebook, maka yang bikin nih situs dapet duit. Trus duitnya dipake buat Israel beli senjata untuk menghancurkan Palestina. Makanya, sempet parno, dan bilang "Aku gak maen fesbuk-fesbukan!" Hahaha, tapi ternyata sekarang, aku malah gak bisa jauh dari facebook.
Gimana gak, lewat ini, aku bisa ketemu ma temen-temen TK, SD, SMP, SMA, kuliah pas di D3, trus kuliah pas S1, trus pas di organisasi/tempat magang yang pernah aku ikutin dulu. Seru banget deh... Hehehe...
Trus, bisa ikut kuis-kuis gokil. Paling kalo hasilnya jelek, gak aku publikasiin. Huahaha... Oya, kalo mo cari aku di facebook, bisa ke search nama lengkapku atau emailku di sumarnibayuanita@yahoo.com
Nih, blog yang sengaja kubuat untuk saling berbagi cerita ttg dunia yang kujalani, ttg hidup yg begitu uniknya, ttg apapun yang berhasil mengusik perhatianku untuk segera kurangkai dalam kata-kata sehingga mengalir sebuah kisah yang menarik...
Jumat, April 24, 2009
Sabtu, April 11, 2009
Saatnya Ikut Pemilu Legislatif 2009
(Di sini ada Ketua TPS, Pak Tri, dan wakilnya, Pak Syaiful di RT 26 Kelurahan Srijaya Palembang, tempatku memilih)
Tak seperti pemilu-pemilu sebelumnya, kali ini TPS (Tempat Pemungutan Suara) tepat dibangun di depan rumahku. Listrik untuk lampu dan sound system aja pake stop kontak rumahku. Tapi, seru juga jadinya. Coz, pas tanggal 9 April 2009, pas di hari pencontrengan, aku tinggal melangkah beberapa langkah aja untuk mencapai TPS.(Tuh, liat, ibuku yang pake baju ungu lagi nunggu dipanggil. Hehehe, padahal nih nunggunya tepat dari depan halaman rumahku. :))
(Bilik suara di TPS-ku ada 4. Nih, pas aku milih, kan barengan sama ibu dan Dewi, jadinya bisa saling ngobrol gitu. Tapi, tenang aja, kita milihnya beda kok! Sesuai pilihan hati masing-masing. Hee)
Di rumahku, yang menjadi DPT (Daftar Pemilu Tetap) ada 3 orang, yakni aku, ibuku, dan adikku Dewi. Kalo adikku Dian, dia kan masih kelas 3 SMP, jadi belum ikut milih. Kalo Juju, nah, nih anak baru golput. Coz, secara baru hijrah dari Jakarta. Kemaren sih, bikin KTP ikut KK-nya saudara yang di Kertapati, jadinya gak jelas gitu statusnya. Hee...
(Liat-liat, aku bener-bener milih kan. Nih, aku yang lagi megang 4 kertas suara yang siap aku contreng. Hohoho!)
Kalo di tempatku, alhamdulillah, pemilu legislatifnya berjalan lancar. Gimana gak lancar, dari jam 6 pagi, tuh TPS udah ribut aja, woro-woro warga di RT-ku untuk segera datang ke TPS. Aku sendiri keluar rumah jam 8.30 WIB. Tuh, udah abis mandi ma ngebungkusin tambahan souvenir untuk panitia pernikahanku nanti. Hee...
(Ada 4 kotak, ada untuk DPR Kota, DPR Sumsel, DPD, dan DPR RI)
Kesadaran untuk ikut pemilu sebenarnya udah ada sejak aku emang udah boleh milih. Sejak pemilu tahun 2004 kemaren udah ikutan. Jadi, nih aku gak pernah golput lho... Ikut terus! Baik untuk Pilkada apalagi untuk Pemilu kayak gini. Pilihanku? Wah, emang kalo partai, konsisten, sama kayak tahun 2004 kemaren. Nah, untuk orang-orang di partai, yang satu, pernah lihat dia sosialisasi di arisan keluarga, yang 3 lainnya, aku akuin deh, tebak-tebak buah manggis.
(Wah, tuh liat keriuhan suasana TPSnya. Dan, di belakangnya, ada rumahku. Sering-sering aja buka TPS depan rumah kayak gini. Kan enak, gak usah jauh-jauh jalannya.)
Hee... Tebak-tebak sih gak terlalu, kalo yang calon DPD pernah liat iklannya di Pal TV. Bagus, cewek, muda, dan banyak turun ke masyarakat. Kalo calon DPR RI, yang tadi, pernah liat dia kampanye langsung di arisan keluarga. Baru yang dua lainnya, aku milih berdasarkan tingkat pendidikannya. Hehehe... Aku milih, yang udah ada gelar S2 semua. Nih, sebuah bentuk penghargaan, kalo ngedapat gelar itu gak mudah. Juga, harapan kalo dia S2, setidaknya udah sering belajar tentang kondisi untuk dijadikan lebih baik. Hm...
(Hahaha, nih Ketua RW di tempatku, Pak Boyman, wong Ponorogo. Tampangnya syerem ya? Tapi orangnya baik dan bijaksana, kok!)
Ketika artikel ini aku posting, hasil quick qount udah banyak bermunculan di TV. Yups, agak lega juga dengan hasilnya. Partai Demokrat menang. Cuma agak menyayangkan juga sih, banyak saudara-saudara kita yang golput. Rudy aja golput! Coz, dia kan gak lagi di Yogya ketika pemilu. Padahal KTP-nya kan KTP Yogya. Tapi, kayaknya, dia emang gak terlalu peduli... T_T
Yah, biar sajalah, gak semua orang punya pemikiran yang sama. Sejauh ini, gak terlalu prinsipil banget, jadi masih bisa dimaklumi. Hue'e'e!
(Sembari nunggu, kita bisa lihat-lihat dulu daftar orang-orang yang bakal kita pilih)
Well, bagi yang kemarin juga ikut pemilu: selamat Anda sudah tepat dalam mengambil tindakan. Aku pikir, dengan menyuarakan aspirasi kita, kita jadi lebih bertanggung jawab dengan pilihan kita. Untuk kemudian, kita sama-sama mencari jalan terbaik untuk negara ini. Dan saya berharap, siapapun yang terpilih nanti, dia harus bisa menjaga amanah, jujur, dan terus memberikan gebrakan agar Indonesia dapat terus maju dalam mengejar ketertinggalan dari negara-negara tetangga. Semangat!!!
Tak seperti pemilu-pemilu sebelumnya, kali ini TPS (Tempat Pemungutan Suara) tepat dibangun di depan rumahku. Listrik untuk lampu dan sound system aja pake stop kontak rumahku. Tapi, seru juga jadinya. Coz, pas tanggal 9 April 2009, pas di hari pencontrengan, aku tinggal melangkah beberapa langkah aja untuk mencapai TPS.(Tuh, liat, ibuku yang pake baju ungu lagi nunggu dipanggil. Hehehe, padahal nih nunggunya tepat dari depan halaman rumahku. :))
(Bilik suara di TPS-ku ada 4. Nih, pas aku milih, kan barengan sama ibu dan Dewi, jadinya bisa saling ngobrol gitu. Tapi, tenang aja, kita milihnya beda kok! Sesuai pilihan hati masing-masing. Hee)
Di rumahku, yang menjadi DPT (Daftar Pemilu Tetap) ada 3 orang, yakni aku, ibuku, dan adikku Dewi. Kalo adikku Dian, dia kan masih kelas 3 SMP, jadi belum ikut milih. Kalo Juju, nah, nih anak baru golput. Coz, secara baru hijrah dari Jakarta. Kemaren sih, bikin KTP ikut KK-nya saudara yang di Kertapati, jadinya gak jelas gitu statusnya. Hee...
(Liat-liat, aku bener-bener milih kan. Nih, aku yang lagi megang 4 kertas suara yang siap aku contreng. Hohoho!)
Kalo di tempatku, alhamdulillah, pemilu legislatifnya berjalan lancar. Gimana gak lancar, dari jam 6 pagi, tuh TPS udah ribut aja, woro-woro warga di RT-ku untuk segera datang ke TPS. Aku sendiri keluar rumah jam 8.30 WIB. Tuh, udah abis mandi ma ngebungkusin tambahan souvenir untuk panitia pernikahanku nanti. Hee...
(Ada 4 kotak, ada untuk DPR Kota, DPR Sumsel, DPD, dan DPR RI)
Kesadaran untuk ikut pemilu sebenarnya udah ada sejak aku emang udah boleh milih. Sejak pemilu tahun 2004 kemaren udah ikutan. Jadi, nih aku gak pernah golput lho... Ikut terus! Baik untuk Pilkada apalagi untuk Pemilu kayak gini. Pilihanku? Wah, emang kalo partai, konsisten, sama kayak tahun 2004 kemaren. Nah, untuk orang-orang di partai, yang satu, pernah lihat dia sosialisasi di arisan keluarga, yang 3 lainnya, aku akuin deh, tebak-tebak buah manggis.
(Wah, tuh liat keriuhan suasana TPSnya. Dan, di belakangnya, ada rumahku. Sering-sering aja buka TPS depan rumah kayak gini. Kan enak, gak usah jauh-jauh jalannya.)
Hee... Tebak-tebak sih gak terlalu, kalo yang calon DPD pernah liat iklannya di Pal TV. Bagus, cewek, muda, dan banyak turun ke masyarakat. Kalo calon DPR RI, yang tadi, pernah liat dia kampanye langsung di arisan keluarga. Baru yang dua lainnya, aku milih berdasarkan tingkat pendidikannya. Hehehe... Aku milih, yang udah ada gelar S2 semua. Nih, sebuah bentuk penghargaan, kalo ngedapat gelar itu gak mudah. Juga, harapan kalo dia S2, setidaknya udah sering belajar tentang kondisi untuk dijadikan lebih baik. Hm...
(Hahaha, nih Ketua RW di tempatku, Pak Boyman, wong Ponorogo. Tampangnya syerem ya? Tapi orangnya baik dan bijaksana, kok!)
Ketika artikel ini aku posting, hasil quick qount udah banyak bermunculan di TV. Yups, agak lega juga dengan hasilnya. Partai Demokrat menang. Cuma agak menyayangkan juga sih, banyak saudara-saudara kita yang golput. Rudy aja golput! Coz, dia kan gak lagi di Yogya ketika pemilu. Padahal KTP-nya kan KTP Yogya. Tapi, kayaknya, dia emang gak terlalu peduli... T_T
Yah, biar sajalah, gak semua orang punya pemikiran yang sama. Sejauh ini, gak terlalu prinsipil banget, jadi masih bisa dimaklumi. Hue'e'e!
(Sembari nunggu, kita bisa lihat-lihat dulu daftar orang-orang yang bakal kita pilih)
Well, bagi yang kemarin juga ikut pemilu: selamat Anda sudah tepat dalam mengambil tindakan. Aku pikir, dengan menyuarakan aspirasi kita, kita jadi lebih bertanggung jawab dengan pilihan kita. Untuk kemudian, kita sama-sama mencari jalan terbaik untuk negara ini. Dan saya berharap, siapapun yang terpilih nanti, dia harus bisa menjaga amanah, jujur, dan terus memberikan gebrakan agar Indonesia dapat terus maju dalam mengejar ketertinggalan dari negara-negara tetangga. Semangat!!!
Sabtu, April 04, 2009
Perpustakaan Daerah Sumatera Selatan
(Perpusda Sumsel tampak depan. Tempatnya asri dan teduh, meski sayang karena agak masuk dari jalan besar, jadi tidak terlalu kelihatan keberadaannya)
Dunia membaca merupakan dunia yang paling menarik. Dengan membaca, kita seolah memasuki dunia lain yang berbeda dari yang kita jalani saat ini. Membaca juga merupakan salah satu kegemaran saya, terlebih ketika kuliah dulu. Terang saja, karena ini merupakan kegiatan menyenangkan paling murah meriah.
Suka membaca bukan berarti sok jadi kutu buku. Kadang dulu, kalo lagi di kereta Prameks (Prambanan Ekspress) perjalanan dari Yogya-Solo atau Solo-Yogja, saya pasti harus membawa satu buah buku untuk saya baca. Lumayan, daripada ngeliatin orang tidur, kan mending baca. Entah baca buku bahan kuliah atau baca buku fiksi.
(Fasilitas "Free Hotspot Area" menjadi salah satu alasan banyak pengunjung yang datang ke Perpusda Sumsel)
Saya suka baca buku sejak kecil, dimulai dari mengkonsumsi Majalah Bobo milik tetangga. Baru kemudian berurusan dengan perpustakaan itu sejak duduk di bangku SMP (Sekolah Menengah Pertama). Berikut ini nama-nama perpustakaan yang selalu dengan setia menemani saya dalam menjalani hobi melahap kata-kata, hee... :
Nah, beberapa waktu yang lalu, tepatnya 23 Januari 2009, saya kembali menjadi anggota Perpustakaan Daerah Provinsi Sumatera Selatan yang beralamat di Jl. Demang Lebar Daun 47 Palembang 30137 setelah vakum selama 10 tahun. Wow! Lama juga ya? Dulu, pernah menjadi anggota Perpusda Sumsel ketika masih SMP. Inget banget, kalo ke sana setiap pulang sekolah di hari Rabu. Dibela-belain banget, jalan kaki dari SMPN 19 sampai ke jalan besar (200 meter) untuk naik angkutan kota (angkot) Wayhitam-Talang Betutu. Nanti stop di persimpangan Jalan Way Hitam (Istana Gubernur Sumsel), trus jalan lagi sampe Perpusda Sumsel. Tuh, mungkin sampe 350 meter. Ntar kalo mo pulang ke rumah, jalan lagi dari Perpusda sampe persimpangan Jalan Way Hitam untuk kembali naik angkot Wayhitam-Talang Betutu. Habis itu stop di simpang jalan mo ke rumah, Jl. Mandi Api. Yups, benar! Jalan lagi sekitar 200 meter, baru kemudian sampe rumah! Jadi sekarang, bersyukur banget udah ada Mio Biruku yang bisa membawaku kemana-mana. Jadi gak perlu jalan kaki lagi, yang gara-gara itu bikin kakiku gede! Hahaha...
Oya, ada banyak hal yang berubah dari Perpusda Sumsel ketika aku kembali menjadi anggotanya 3 bulan yang lalu. Dulu ketika aku masih SMP, mereka masih pake sistem manual, alias tulis tangan kalo mo pinjam atau mengembalikan koleksi. Nah, sekarang, semuanya pake sistem komputerisasi. Meski sayang, mungkin cuma kartuku yang bermasalah, tapi code numberku selalu gak terbaca kalo dilaser. Alhasil, tetap ngetik ke komputer berapa nomor anggotanya. Hee!
(Waktu layanan Perpusda Sumsel, yakni Senin s/d Jumat 08.00 - 15.30 WIB, Sabtu 08.30 - 15.00 WIB, dan Istirahat Jumat 11.00 - 13.30 WIB)
Nah, kalo di perpusda, setiap kali pinjam kita bisa meminjam sebanyak 3 buah buku. Lama waktu pinjamnya adalah 1 minggu, dan bisa diperpanjang sebanyak 3 kali. Aku pernah telat, lho! Hohoho! Kena dendanya Rp 200,- per buku/hari. Untung cuma pinjam 1 buku waktu itu, dan cuma telat 1 hari. Jadi cuma kena denda Rp 200,- Tapi tetap pake kwitansi komputer lho ketika membayar denda yang cuma 200 perak itu. :)
Pengalaman ngilangin buku itu pernah ketika jadi anggota Perpustakaan Pusat UNS. Gak salah-salah, aku ngilangin novel Biru-nya Fira Basuki. Alhasil, aku harus mengganti buku dengan judul yang sama. Untung gak tambah diberatkan dengan keterlambatan pengembalian. Cukup adillah, ngilangin buku, yah gantinya juga buku yang diilangin. Untungnya juga masih dijual di pasaran, jadi masih bisa dibeli.
(Beberapa pengunjung Perpusda Sumsel yang memanfaatkan fasilitas free hotspot)
Selain perpustakaan, aku juga suka jadi anggota rental komik/novel/majalah. Maklumlah, kalo lagi gak ada budget untuk beli buku, meminjam buku itu bukan suatu hal yang salah kan? Hm, kapan ya, Palembang ada bazar buku kayak di Yogya dan di Solo? Pengen banget ada toko buku sejenis Toga Mas Yogya di Palembang ini. Tuh toko buku mo franchisee gak sih? Kalo iya, aku mau jadi franchiseenya! Hahaha! Pasti bakal rame, deh! Orang Palembang kan, walau emang doyan belanja baju ma makan, tapi mereka juga suka baca buku lho! Like me... Hue'e'e...
Well, gimana dengan kamu, suka ke perpustakaan juga gak???
Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Sumatera Selatan
Jl. Demang Lebar Daun 47 Palembang 30137
Telp. 0711-357175, Faks. 0711-317342
Email: banpustaka@yahoo.com, Website: www.banpustaka.com
Dunia membaca merupakan dunia yang paling menarik. Dengan membaca, kita seolah memasuki dunia lain yang berbeda dari yang kita jalani saat ini. Membaca juga merupakan salah satu kegemaran saya, terlebih ketika kuliah dulu. Terang saja, karena ini merupakan kegiatan menyenangkan paling murah meriah.
Suka membaca bukan berarti sok jadi kutu buku. Kadang dulu, kalo lagi di kereta Prameks (Prambanan Ekspress) perjalanan dari Yogya-Solo atau Solo-Yogja, saya pasti harus membawa satu buah buku untuk saya baca. Lumayan, daripada ngeliatin orang tidur, kan mending baca. Entah baca buku bahan kuliah atau baca buku fiksi.
(Fasilitas "Free Hotspot Area" menjadi salah satu alasan banyak pengunjung yang datang ke Perpusda Sumsel)
Saya suka baca buku sejak kecil, dimulai dari mengkonsumsi Majalah Bobo milik tetangga. Baru kemudian berurusan dengan perpustakaan itu sejak duduk di bangku SMP (Sekolah Menengah Pertama). Berikut ini nama-nama perpustakaan yang selalu dengan setia menemani saya dalam menjalani hobi melahap kata-kata, hee... :
- Perpustakaan Sekolah SMP Negeri 19 Palembang (1996-1999): Lupus, Detektif Tiga Serangkai, Lima Sekawan, dll
- Perpustakaan Daerah Provinsi Sumatera Selatan (1996-1999): Komik, buku cerita, dll. Lanjut lagi (23 Januari 2009-sekarang): Buku cerita, novel, buku-buku bisnis, buku-buku kepemimpinan, dll
- Perpustakaan Sekolah SMU Plus Negeri 17 Palembang (1999-2002): Majalah, buku cerita, dll
- Perpustakaan Fisipol UGM Yogyakarta (2002-2005), lanjut lagi sebagai anggota luar biasa (2007-2008): Buku-buku kuliah, dll
- UPT 2 UGM Yogyakarta: Buku kuliah, buku motivasi, dll
- Perpustakaan FISIP UNS Solo: Buku kuliah, skripsi, buku tentang komputer, dll
- Perpustakaan Pusat UNS Solo: Buku kuliah, skripsi, dll
Nah, beberapa waktu yang lalu, tepatnya 23 Januari 2009, saya kembali menjadi anggota Perpustakaan Daerah Provinsi Sumatera Selatan yang beralamat di Jl. Demang Lebar Daun 47 Palembang 30137 setelah vakum selama 10 tahun. Wow! Lama juga ya? Dulu, pernah menjadi anggota Perpusda Sumsel ketika masih SMP. Inget banget, kalo ke sana setiap pulang sekolah di hari Rabu. Dibela-belain banget, jalan kaki dari SMPN 19 sampai ke jalan besar (200 meter) untuk naik angkutan kota (angkot) Wayhitam-Talang Betutu. Nanti stop di persimpangan Jalan Way Hitam (Istana Gubernur Sumsel), trus jalan lagi sampe Perpusda Sumsel. Tuh, mungkin sampe 350 meter. Ntar kalo mo pulang ke rumah, jalan lagi dari Perpusda sampe persimpangan Jalan Way Hitam untuk kembali naik angkot Wayhitam-Talang Betutu. Habis itu stop di simpang jalan mo ke rumah, Jl. Mandi Api. Yups, benar! Jalan lagi sekitar 200 meter, baru kemudian sampe rumah! Jadi sekarang, bersyukur banget udah ada Mio Biruku yang bisa membawaku kemana-mana. Jadi gak perlu jalan kaki lagi, yang gara-gara itu bikin kakiku gede! Hahaha...
Oya, ada banyak hal yang berubah dari Perpusda Sumsel ketika aku kembali menjadi anggotanya 3 bulan yang lalu. Dulu ketika aku masih SMP, mereka masih pake sistem manual, alias tulis tangan kalo mo pinjam atau mengembalikan koleksi. Nah, sekarang, semuanya pake sistem komputerisasi. Meski sayang, mungkin cuma kartuku yang bermasalah, tapi code numberku selalu gak terbaca kalo dilaser. Alhasil, tetap ngetik ke komputer berapa nomor anggotanya. Hee!
(Waktu layanan Perpusda Sumsel, yakni Senin s/d Jumat 08.00 - 15.30 WIB, Sabtu 08.30 - 15.00 WIB, dan Istirahat Jumat 11.00 - 13.30 WIB)
Nah, kalo di perpusda, setiap kali pinjam kita bisa meminjam sebanyak 3 buah buku. Lama waktu pinjamnya adalah 1 minggu, dan bisa diperpanjang sebanyak 3 kali. Aku pernah telat, lho! Hohoho! Kena dendanya Rp 200,- per buku/hari. Untung cuma pinjam 1 buku waktu itu, dan cuma telat 1 hari. Jadi cuma kena denda Rp 200,- Tapi tetap pake kwitansi komputer lho ketika membayar denda yang cuma 200 perak itu. :)
Pengalaman ngilangin buku itu pernah ketika jadi anggota Perpustakaan Pusat UNS. Gak salah-salah, aku ngilangin novel Biru-nya Fira Basuki. Alhasil, aku harus mengganti buku dengan judul yang sama. Untung gak tambah diberatkan dengan keterlambatan pengembalian. Cukup adillah, ngilangin buku, yah gantinya juga buku yang diilangin. Untungnya juga masih dijual di pasaran, jadi masih bisa dibeli.
(Beberapa pengunjung Perpusda Sumsel yang memanfaatkan fasilitas free hotspot)
Selain perpustakaan, aku juga suka jadi anggota rental komik/novel/majalah. Maklumlah, kalo lagi gak ada budget untuk beli buku, meminjam buku itu bukan suatu hal yang salah kan? Hm, kapan ya, Palembang ada bazar buku kayak di Yogya dan di Solo? Pengen banget ada toko buku sejenis Toga Mas Yogya di Palembang ini. Tuh toko buku mo franchisee gak sih? Kalo iya, aku mau jadi franchiseenya! Hahaha! Pasti bakal rame, deh! Orang Palembang kan, walau emang doyan belanja baju ma makan, tapi mereka juga suka baca buku lho! Like me... Hue'e'e...
Well, gimana dengan kamu, suka ke perpustakaan juga gak???
Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Sumatera Selatan
Jl. Demang Lebar Daun 47 Palembang 30137
Telp. 0711-357175, Faks. 0711-317342
Email: banpustaka@yahoo.com, Website: www.banpustaka.com