Rabu, Juni 10, 2009

Customer Relations Management

Disingkat dengan CRM. Strategi bisnis yang hasilnya diharapkan akan mengoptimalkan tingkat keuntungan pendapatan dan kepuasan pelanggan. Hal ini dilakukan dengan cara mengorganisasikan segmen-segmen pelanggan, mengarahkan organisasi agar berorientasi kepada kepuasan pelanggan dan mengimplementasikan proses bisnis yang berfokus kepada pelanggan.
Penerapan CRM hanya akan optimal jika dibantu dengan teknologi. Sebab, dengan bantuan teknologi maka CRM akan meningkatkan pengetahuan yang mendalam tentang pelanggan, meningkatkan akses bagi pelanggan, menciptakan interaksi dengan pelanggan yang lebih efektif dan integrasi melalui seluruh saluran (channels) serta fungsi-fungsi internal (back office) perusahaan. Tanpa teknologi yang tepat, solusi CRM tidak akan optimal.

Jumat, Juni 05, 2009

8 Logo Nama "NITA"

Nama merupakan anugerah dari orang tua buat kita. Apapun namanya, harusnya kita syukuri. Namun ada banyak cerita, bila nama yang sudah diberikan itu kita ganti. Contohnya tidak perlu jauh-jauh, adik kandung saya sendiri, yang sekarang bernama Dian Novita Sari, dulunya bernama Dian Siti Hardiyati. Lucunya, dia sendiri yang mengganti namanya ketika ia sudah berusia 2 tahun. Ceritanya, dia baru sembuh dari sakit. Bangun tidur, langsung lapor ke ibu minta ganti nama. Coz, dia paling sebel kalo kita panggil Siti. Hehehe... Jadilah, bapak kemudian mengurus pergantian namanya di akte kelahiran.
Nah, kalau aku sendiri, jujur aja, seneng sekali dikasih nama ini oleh orang tuaku: "Sumarni Bayu Anita". Coz, setahu aku, cuma aku satu-satunya di Indonesia, bahkan di dunia ini yang memiliki nama itu. Kalau dipisah satu-satu emang banyak, tapi kalau 3 nama itu digabung, aku yakin cuma aku yang punya. Hee... Jadi, karena namaku terdiri dari 3 kata, aku punya banyak alternatif untuk panggilan nama. Bisa Marnie, Nita, Bayu atau bahkan SBA. SBA sendiri sudah jadi inisial namaku sebelum slogan SBY muncul dimana-mana lho... :)
Namun, dari sekian banyak panggilan nama itu, aku paling nyaman bila dipanggil "Nita". Nita sendiri panggilanku di rumah. Suatu ketika, aku menemukan buku tentang Numerologi, jadi nama kita itu bisa dihitung dan memiliki makna tersendiri. Ketika namaku dihitung, wow, secara keseluruhan maknanya cukup bagus. Lalu, aku juga mhitung nama panggilannya. Ternyata dibanding yang lain-lain, Nita memiliki hoki lebih banyak. Jadi... itu alasannya kenapa aku lebih memilih dipanggil Nita.
Nah, secara orang yang suka iseng di dunia maya, gak sengaja kemarin mencoba mencari gambar logo-logo yang menggunakan nama Nita. Wow, ternyata cukup banyak juga... Aku juga nyari dengan nama SBA sih dan lebih banyak hasilnya, tapi aku lebih memilih untuk mempublikasikan yang Nita aja. Hee...
Oya, aku belum cerita ya, kenapa orang tuaku memberikan aku nama Sumarni Bayu Anita. Nah, ceritanya itu kepanjangan lho... Jadi Sumarni itu adalah Su = Sukur Abu Syahid (nama bapakku), Mar = Maret (aku lahir di bulan ini), dan Ni = Niswani (nama ibuku). Kemudian Bayu, secara makna itu artinya angin. Namun secara huruf lagi, Ba = Bandung, jadi ketika aku lahir, bapakku yang tentara lagi ditugaskan belajar di Bandung. Nah, barulah yang Anita, bener-bener dikasih untukku. Jadi namaku adalah Anita. Hahaha... Tuh, histori my mom ketika kutanya... Aku nanyanya pas aku masih SD, entah kalo sekarang ditanya lagi, jawabannya masih sama atau tidak.
Tidak hanya ketika SD, sampai kerja saat ini pun, kadang ejekan melalui nama kerap kali terjadi. Terlebih di namaku yang diawali dengan kata "Sumarni". Yups, aku sadar sih, tuh nama terdengar Javanish banget, dan Javanishnya tempoe doeloe banget... Dan parahnya, kalau di cerita sinetron atau cerpen, lebih banyak jadi nama-nama warga kelas dua, yaa sejenis pembokat, penjual sayur, dll. Nah... itu tuh, yang suka jadi bahan lucu-lucuan, atau bahkan ngeledek beneran untuk aku...
Awalnya, emang suka sensi sendiri dipanggil Sumarni. Dulu pas SD dan SMP emang dipanggil lengkap: Sumarni. Coz, guru kan suka manggil sesuai absen. Tapi waktu SMA, mencoba agak kerenan dikit... Jadi, "Marnie". Hehehe... Nah, pas kuliah, baik D3 maupun S1, nama panggilanku sama dengan panggilan rumah: Nita. Nah, barulah kayaknya aku menjadi diriku sendiri. Huekekek....
Well, alhasil sekarang, kalo ada yang kembali manggil aku dengan sebutan Sumarni, dia mesti aku panggil balik dengan sebutan paling "village" dari namanya. Hahaha... Jadi misal nama panggilannya Okta, eh nama aslinya Oktriyani. Pas dia manggil aku "Sumarni", kupanggil baliklah ia "Oktriyani". Cuma kadang, lucu-lucuan itu suka menyebar... Ah, gimana yaa caranya menyadarkan orang-orang itu kalau meski hanya nama panggilan, namun itu sangat berarti buat kita... :)

Kamis, Juni 04, 2009

My Enneagram is "Petualang"




















Barusan, aku ikutan kuis Enneagram di Facebook, dan inilah kutipan hasilnya:

Sumarni ikuti kuis Enneagram, 9 Tipe Kepribadian Manusia. Yang Manakah Kamu? dan hasilnya adalah Petualang
"Energik, penuh vitalitas, aktif dan optimis. Orang-orang bertipe ini ingin memberi sumbangsih bagi dunia. Mereka menyembunyikan emosi-emosi yang tidak menyenangkan, termasuk rasa takut. Keunggulan : menyenangkan, spontan, imajinatif, produktif, antusias, gesit, yakin, memesona, dan selalu ingin tahu. Kejelekan : narsistik, impulsif, tidak fokus, memberontak, tidak disiplin, posesif, maniak, merusak-diri, dan berubah-ubah. Cara bergaul dengan saya : Berikan saya persahabatan, kasih sayang dan kebebasan. Bekerjasamalah dengan saya untuk merangsang obrolan dan canda tawa. Hargailah visi hebat saya dan dengarkan cerita saya. Jangan berusaha mengubah gaya saya. Terima saya apa adanya. Bertanggungjawablah atas dirimu sendiri. Saya tidak suka orang yang mengikuti dan bergantung pada orang lain. Jangan katakan apa yang harus saya lakukan."

Wow! Pengetahuan baru nih... Sebenarnya apa sih Enneagram itu? Ada artikelnya nih... :)

Apa Enneagram?
Enneagram (kadang-kadang disebut juga Enneagon) adalah gambar/pola geometris bersudut sembilan. Istilah ini berasal dari Bahasa Yunani - ennea (sembilan) and grammos (sesuatu yang ditulis atau digambar).
Gambar/pola Enneagram digunakan untuk beragam tujuan di dalam sejumlah sistem ajaran. Pada akhir-akhir ini pola tersebut menjadi lebih dikenal karena penggunaannya dalam apa yang sering disebut dengan Enneagram Kepribadian (Enneagram of Personality). Asal-usul historisnya masih diperdebatkan tetapi kemungkinan berasal dari tradisi Sufi.
Dalam geometri, sebuah enneagram adalah sebuah polygon bintang biasa bersisi sembilan, menggunakan titik yang sama dengan enneagon biasa tapi dihubungkan dengan jalur-jalur tertentu.f
Pola tersebut memiliki dua bentuk: {9/2} dan {9/4} menghubungkan setiap titik ke-2 dan ke-4 secara berturutan. Ada juga pola bintang , {9/3}, yang terbuat dari titik-titik enneagon biasa tapi merupakan gabungan tiga segitiga sama sisi.
Pemakaian enneagram di masa modern seringkali dikaitkan dengan Georges Ivanovich Gurdjieff (c. 1870-1949) yang terkenal dengan ajaran tradisinya yaitu "Jalan Keempat/Fourth Way". Tulisan-tulisan Gurdjieff mensugestikan perkembangan ajaran ini di Republik Rakyat Cina sebelum kemudian dikenal oleh para Sufi dengan penggambarannya tentang para darwis/dervish Asia Tengah yang mempelajari teori Tiongkok kuno tentang Sembilan Lipatan/Ninefoldedness (Kisah Beelzebub pada Cucunya,” Bab 41).
Pola Enneagram seperti yang dipresentasikan dalam tradisi "Jalan Keempat" mewakili dua hukum kosmik fundamental: kombinasi (disebut dengan Hukum Tiga/Law of Three atau Triads) dan proses (disebut dengan Hukum Tujuh/Law of Seven atau proses). Kombinasi berarti kejadian atau kekuatan yang bergabung menciptakan kejadian baru. Sedangkan 'hukum proses' mengatur tentang bagaimana sesuatu bisa terjadi.
Garis perkembangan ajaran Jalan Keempat dikembangkan dari tulisan-tulisan para murid Gurdjieff - terutama P.D. Ouspensky, Maurice Nicoll, J.G. Bennett dan Rodney Collin. Mereka mengembangkan ide-ide Gurdjieff dan meninggalkan kepentingan mereka sendiri. Banyak kepustakaan yang diabdikan untuk tradisi Gurdjieff-Ouspensky.
Kepribadian manusia dalam sistem enneagram, terbagi menjadi 9 tipe. Renee Baron dan Elizabeth Wagele, lewat buku yang berjudul enneagram, berusaha untuk menjelaskan kesembilan tipe tersebut agar lebih mudah dimengerti.
Kesembilan tipe kepribadian tersebut adalah :
Tipe 1 PERFEKSIONIS
Orang dengan tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk hidup dengan benar, memperbaiki diri sendiri dan orang lain dan menghindari marah.
Tipe 2 PENOLONG
Tipe kedua dimotivasi oleh kebutuhan untuk dicintai dan dihargai, mengekspresikan perasaan positif pada orang lain, dan menghindari kesan membutuhkan.
Tipe 3 PENGEJAR PRESTASI
Para pengejar prestasi termotivasi oleh kebutuhan untuk menjadi orang yang produktif, meraih kesuksesan, dan terhindar dari kegagalan.
Tipe 4 ROMANTIS
Orang tipe romantis termotivasi oleh kebutuhan untuk memahami perasaan diri sendiri serta dipahami orang lain, menemukan makna hidup, dan menghindari citra diri yang biasa-biasa saja.
Tipe 5 PENGAMAT
Orang tipe ini termotivasi oleh kebutuhan untuk mengetahui segala sesuatu dan alam semesta, merasa cukup dengan diri sendiri dan menjaga jarak, serta menghindari kesan bodoh atau tidak memiliki jawaban.
Tipe 6 PENCEMAS
Orang tipe 6 termotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan, merasa diperhatikan, dan terhindar dari kesan pemberontak.
Tipe 7 PETUALANG
Tipe 7 termotivasi oleh kebutuhan untuk merasa bahagia serta merencanakan hal-hal menyenangkan, memberi sumbangsih pada dunia, dan terhindar dari derita dan dukacita.
Tipe 8 PEJUANG
Tipe pejuang termotivasi oleh kebutuhan untuk dapat mengandalkan diri sendiri, kuat, memberi pengaruh pada dunia, dan terhindar dari kesan lemah.
Tipe 9 PENDAMAI
Para pendamai dimotivasi oleh kebutuhan untuk menjaga kedamaian, menyatu dengan orang lain dan menghindari konflik.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...