Hee... Semua orang pasti pernah merasakan yang namanya sakit hati, patah hati, terluka, dan apalagi lah namanya. So do I. Tapi mungkin, ketika mendapatinya terjadi pada diri kita, kita sempat limbung, marah, dan ingin segera mengobati luka yang ada dengan cara instan. Caranya? Ada yang menggombal super dahsyat dengan orang baru untuk melupakan orang lama. Ada bahkan yang lebih nekat dari itu, mencium orang yang baru untuk melupakan orang yang lama. Atau, pilihan yang lebih realistis, jadian dengan orang baru dan belajar lagi mencintai orang baru tersebut. Apapun caranya, aku hanya pengen sharing tentang rasa itu. Tentang sakit hati.
Sejak kapan sakit hati itu terjadi padaku? Hm, aku akan jawab sejak aku berani menyukai lawan jenis. Apa mungkin sudah kodratnya, manusia ingin memiliki manusia lain untuk diajak tertawa dan menangis. Sampai akhirnya rasa itu tak berbalas, maka sakit hati itu pun muncul. Aku sendiri, merasakan itu ketika aku dikhianati, aku diputusin, aku ditolak. Yups, 3 hal itu yang terparah. Dendam terparah, aku gak mau bertegur sapa dengan orang yang menyakiti hatiku itu sampai sekian lama. Tau, rasanya gak rela aja harus pura-pura gak terjadi apa-apa...
Tapi... benar, waktu adalah obat luka yang paling mujarab. Kini, saat menemukan orang yang mampu menghapus luka masa lalu. Kini, saat masa lalu itu benar-benar menjadi masa lalu. Aku malah mampu tersenyum hangat dengan mereka-mereka yang dulu pernah membuatku sakit hati.
Well, mungkin aku pun pernah membuat mereka sakit hati, dan semoga waktu juga bisa menjadi obat mujarab bagi mereka. Sebuah kalimat menarik yang pernah kudengar dari seorang pembawa acara infotainment berujar, "Cinta bukan melupakan tapi memaafkan. Cinta bukan mendengarkan tapi mengerti." So, thanks for semua rasa yang pernah hadir. Dan kini thanks for semua perhatian yang tetap hadir sebagai wujud cinta yang tidak akan pernah kita mengerti kenapa benang itu kembali terjalin walau dengan warna yang berbeda...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komenku buat nitastory kali ini...