Kamis, September 13, 2012

Dunia Baru, Hidup Baru

Sudah lama gak up date blog, tentu saja sudah banyak hal yang terjadi dalam hidupku. Yang jelas, prinsip hidup itu tidak pernah berubah. Separah apapun masalah yang terjadi, hantaman yang diarahkan kepadaku, walau harus tertatih, harus menangis darah, aku akan terus berjalan. Moving on, dan ini dalam arti yang sebenarnya.

Kalo ngeliat tulisan terakhir yang aku muat, aku cerita tentang ulang tahun Fafa. Berarti sudah sekitar 5 bulan blog ini tak tersentuh. Hee... tapi syukurlah, tetap ada saja yang berkunjung. Lima bulan bukan waktu yang sebentar. Di lima bulan ini, Mei-Juni-Juli-Agustus-September 2012, banyak hal yang terjadi. Semua menjadi rentetan peristiwa yang mengiringi keputusan yang telah aku pilih untuk hidupku ke depannya.

Masa-masa yang berat, mungkin paling berat yang pernah kurasakan dalam hidup. Menghadapi kenyataan tentang pengkhianatan adalah hal yang sebenarnya sejak dulu aku wanti-wanti agar tidak terjadi dalam hidupku. Namun ternyata terjadi jua... Haha! Tertawa dalam ironi itu tak jarang terjadi. Tapi, tentu saja, mungkin menangis, mungkin marah, mungkin kecewa, tapi ini tetap saja adalah sebuah batu yang biasa ditemui setiap manusia dalam hidupnya. Saat sehelai daun runtuh, Tuhan akan segera menggantinya dengan daun baru yang lebih baik. Lalu, apa bedanya dengan ini?

(Wisuda S2 KBM UGM)
Di bulan Mei dan Juni lalu, proses penyelesaian tesis adalah fokus utama. Hingga akhirnya ujian, dan proses melengkapi persyaratan wisuda menjadi perhatian berikutnya. Thanks God, akupun bisa mengikuti prosesi wisuda pascasarjanaku di tanggal 25 Juli 2012. Yang membanggakan, aku menjadi lulusan pertama diangkatanku, Angkatan 2010 Kajian Budaya dan Media UGM. Kini, satu titel lagi melekat di namaku “Sumarni Bayu Anita, S.Sos, M.A”. I like the sound. Hee...

Selesai wisuda, hijrah ke Palembang tercinta adalah keputusan bulat yang aku lakukan. Meninggalkan Yogyakarta, meninggalkan semua kisah kelam itu di sana. Harapan itu selalu dibingkai dalam visi hidupku, menata hidup baru, membuka lembaran hidup baru, menjadi Nita baru yang lebih baik dari sebelumnya. Tiba di Palembang, aku disibukkan dengan urusan Reuni Alumni Angkatan 3 SMU Plus Negeri 17 Palembang. Alhamdulillah lagi, reuni itu berlangsung sangat sukses. Bertempat di Mulia 1-2 Room, Lt. 2, Hotel Grand Zuri, Jl. Rajawali Palembang, tanggal 21 Agustus 2012.

(Reuni Alumni 17 Ang. 3)
Selain itu, yaaah, akhirnya aku yang tiga tahun lalu belajar mengurus surat-surat pernikahan, sekarang aku pun dipaksa belajar untuk mengurus surat-surat gugatan cerai ke Pengadilan Agama. Untuk semua ini, aku tidak ingin dikasihani. Ini adalah pilihan hidup paling tepat yang harus aku lakukan. Daripada aku hidup dalam sandiwara, hidup dalam tekanan batin, berusaha memaafkan tapi sampai kapanpun hati tidak akan pernah bisa menerimanya. Logikaku sudah bisa memaklumi, bahwa manusia memiliki kebebasan untuk melakukan yang ia inginkan. Tapi tidak dengan nuraniku sendiri. Ini adalah sebuah kesalahan yang tidak akan pernah bisa dimaafkan. Namun kalaupun aku bisa memaafkan, melupakan, dan menganggapnya angin lalu, itu bukan untuk siapa-siapa. Tapi untuk diriku sendiri. Untuk ketenangan batinku sendiri.

Seminggu di Palembang, setelah disibukkan dengan menata barang-barang, aku pun mulai memasukkan lamaran kerja. Tuhan memang tidak tidur. Hari ini masukin, besok sudah dikonfirmasi untuk wawancara dan diterima. Sekarang, setelah mimpi untuk lulus S2 terwujud, mimpi untuk menjadi seorang Dosen Ilmu Komunikasi pun bukan sebuah angan lagi. Aku dikontrak menjadi dosen STISIPOL Candradimuka Palembang. Semester ganjil ini, aku dipercaya untuk mengampu tiga mata kuliah, yakni Media Relations, Manajemen Public Relations, dan Metode Penelitian Sosial.

Aku suka bekerja di sini. Berbagi ilmu adalah hal yang sangat membuatku dianggap ada. Merasa dibutuhkan itu adalah kenikmatan hidup tersendiri. Diberikan kepercayaan untuk membenahi suatu kondisi menjadi lebih baik juga sebuah tantangan yang membuat mata hati selalu berbinar-binar. So perfect! Tidak terlalu jauh dari rumah juga menjadi alasan yang lain. Bertemu dengan kakak tingkat di kampus (Kak Adi – KBM UGM 2009), bertemu dengan sepupu teman akrab di SMA (Adel – sepupunya Awank), bertemu orang tuanya teman SMA yang ternyata adalah Kajur Ilmu Komunikasi (Pak Mawardi – bapaknya Gana) juga rentetan kejutan yang menarik. Suasana kerja yang bersahabat, tidak mengintimidasi, dan mau menghargai orang karena kapasitas kinerjanya bukan masalah hidup yang dialaminya adalah nilai-nilai institusi yang sangat aku hargai. Semua ini otomatis bisa membangun loyalitas balik untuk memberikan hal terbaik sebagai bukti terima kasih.

(Kampus STISIPOL Tercinta)
Dan... Di sinilah aku sekarang. Di pertengahan September 2012 ini, aku sudah mulai mengajar, menikmati masa-masa baru dipanggil dengan sebutan “Bu Nita, Bu Dosen”. Bulan September ini juga aku akan menghadapi sidang perdana perceraianku. Yah, seharusnya ini tidak perlu kupublikasikan, bukankah ini termasuk aib? But, sudut pandangku agak berbeda dengan orang kebanyakan. Bagiku ini hanya sebuah tahap dari transisi hidup. Cepat atau lambat, masalah-masalah yang harus diambil keputusan tegas seperti ini akan terjadi dalam hidup manusia. Aku hanya memperolehnya lebih cepat, tapi aku sungguh tidak gentar menghadapinya. Bismillah, semoga ini yang terbaik, Insya Allah...

Well, ini tulisan pertamaku di masa yang kuanggap lebih baik dari sebelumnya. Semoga selanjutnya tetap berlangsung baik. Begitu pula dengan para pembaca tulisanku. Terima kasih sudah membacanya. Semoga Tuhan yang Maha Adil juga memberkati hidup kalian, kita semua. Amin, ya robbal alamin... 

1 komentar:

Komenku buat nitastory kali ini...