Malam semakin larut, Ta.. Punya cerita apa sekarang? / *tersenyum* Iya, aku punya. Cerita tentang permen karet… Mau dengar??
Permen karet? / …..
***
Permen Karet
Tidak ada awalnya, semua terjadi begitu saja sampai akhirnya hati ini menyadari bahwa telah jatuh hati padanya.
Seperti membangun sebuah bangunan, rasa itu telah berbentuk seperti rumah permen yang manis. Perhatiannya yang seperti lollipop, kedewasaannya yang seperti permen coklat, atau sesuatu yang juga tidak bisa kupastikan apa yang selalu membuatku memikirkan dirinya itu seperti permen karet.
Yah, permen karet…
Awalnya biasa saja, bentuk kotak yang merah dengan sedikit tepung… Teman, tidak lebih. Berbicara sebagai teman, mendengarkan sebagai teman, bersimpati sebagai teman, hanya itu… Namun, setelah digigit, dikunyah, permen karet itu pun berubah bentuk… Lunak dan menjadi ajaib. Dengan teknik tertentu ia bahkan bisa diubah menjadi balon dengan ukuran super jumbo. Daaan… Itu juga yang terjadi di hati ini tentangnya… Tak menunggu lama, ia begitu cepat menjadi besar.
Tapiii… Balon yang besar itu kemudian pecah. Semua menjadi kabur. Seperti permen karet yang kau kunyah, membesar, dipecahkan, dan dikunyah kembali… Masa-masa pengunyahan itu… Sekarang… Masa-masa di mana logika yang kemudian mulai mengambil tempat untuk memutuskan nasib si hati…
***
Ceritamu menyedihkan untuk kali ini, Ta… / Kenapa kamu berfikir seperti itu? Aku tidak mengatakan ada yang meneteskan air mata di situ?
*tersenyum* / Kenapa kamu tersenyum???
*menggeleng* / Kenapa kamu menggeleng???
Kamu menceritakan tentang kita, bukan??? / *nyengir*
Sini!!! / Ah, ngapain ke situ… Aku mau lihat jembatan ini…
Nita, sini… / *menoleh, menggeleng* Aku mau lihat sungai ini…
*beranjak dari duduknya, mendekati lawan bicara lebih dekat… lalu meraup bibir itu cepat* / ….
Ini hidup kita, kau mau mengunyah dan meniup permen karet itu selalu denganku? Percaya padaku… / Akuuu…
***
Yaa? / Aku MAU Permen Karet …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komenku buat nitastory kali ini...