“Mbak Nita, sehat?!!” ujar Kak Robby dari balik setir. “Hahaha, sehat Kak! Ayo, kita lanjuuut!!!” jawab saya yang kemudian disertai tawa renyah anggota Tim Pesona Sriwijaya yang lain. Kami berlima kali ini, saya (@anitashiva88), Kak Robby Sunata (@robbysunata), Mbak Kiting (@paramiswari), Kerrick (@kerrick23 dan @palembangkulukilir) dan Momon (@momonreborn dan @palembangterkini) pun memulai perjalanan.
Memulai Perjalanan Ke Baturaja
Jarak tempuh dari Lubuk Linggau ke Baturaja adalah 276 km (7 jam) melalui Lahat atau Jalan Raya Lintas Tengah. Jalanan cukup baik dan kami pun dapat menikmati pemandangan Bukit Barisan menjelang senja. Saya tetap di mobil, yang lain pada keluar mobil untuk mengambil gambar Bukit Barisan itu. Terutama Mbak Kiting yang saya lihat begitu antusias untuk mengambil scene gambar dengan cara melompat-lompat di tengah jalan. Kak Robby dengan sabar mencoba memahami keinginan Mbak Kiting yang saya hitung lebih dari 20 menit kami berhenti di pinggir jalan itu. Kenapa lama? Ya karena harus hati-hati, di antara mobil yang juga melintas di jalan itu. Hahaha, saya ini baru di level blogger yang penting dapet gambar sebagai bukti cerita. Saya paham harusnya bisa lebih dari itu, tapi prinsip saya sekarang memang tidak harus itu. Haha... Jangan pusing yaa...
Nih, blog yang sengaja kubuat untuk saling berbagi cerita ttg dunia yang kujalani, ttg hidup yg begitu uniknya, ttg apapun yang berhasil mengusik perhatianku untuk segera kurangkai dalam kata-kata sehingga mengalir sebuah kisah yang menarik...
Minggu, April 16, 2017
Sabtu, April 15, 2017
Ceria di Kampung Warna Warni Lubuk Linggau (Part 2)
Hari sudah menunjukkan pukul 5 sore saat kami mulai berjalan keluar dari titik pertemuan Tim Pesona Sriwijaya menuju Lubuk Linggau, di Kantor Dinas Budaya dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan yang ada di Jl. Demang Lebar Daun, Kav. 9, Lorok Pakjo, Ilir Barat I, Palembang – Sumatera Selatan 30151. Dengan menggunakan Avanza putih, kami berempat, saya (@anitashiva88), Kak Robby Sunata (@robbysunata), Mbak Kiting (@paramiswari), dan Kerrick (@kerrick23 dan @palembangkulukilir) pun memulai perjalanan.
Perjalanan Kita Mulai
Perjalanan kami kali ini menuju Kota Lubuk Linggau. Salah satu kota administrasi yang ada di Provinsi Sumatera Selatan selain Kota Palembang. Adapun jarak normal antara Palembang ke Lubuk Linggau adalah 315,5 km (7 jam 30 menit) via Sekayu dan kamipun memilih jalan itu. Menjelang pukul 20.30 WIB kamipun tiba di Rumah Makan Sate Ponorogo Pak Senen di daerah Betung – Banyuasin. Yups, perut sudah kriuk-kriuk, meski tadi mampir ke Indomaret untuk mempersiapkan amunisi selama perjalanan. Saya sendiri memesan sate kambing dan es jeruk. You know lah, I love sate kambing very much.. Haha!
Perjalanan Kita Mulai
Perjalanan kami kali ini menuju Kota Lubuk Linggau. Salah satu kota administrasi yang ada di Provinsi Sumatera Selatan selain Kota Palembang. Adapun jarak normal antara Palembang ke Lubuk Linggau adalah 315,5 km (7 jam 30 menit) via Sekayu dan kamipun memilih jalan itu. Menjelang pukul 20.30 WIB kamipun tiba di Rumah Makan Sate Ponorogo Pak Senen di daerah Betung – Banyuasin. Yups, perut sudah kriuk-kriuk, meski tadi mampir ke Indomaret untuk mempersiapkan amunisi selama perjalanan. Saya sendiri memesan sate kambing dan es jeruk. You know lah, I love sate kambing very much.. Haha!
Jumat, April 14, 2017
Tim Pesona Sriwijaya Dalam Cerita Nita (Part 1)
Saya sedang memesan ice cream Paman Sam di sekitaran Sekip Palembang saat handphone saya berdering, dan telfon dengan menggunakan aplikasi Whatsaps masuk, dari Kak Robby Sunata. “Ya, hallo, Kak Robby,” sambut saya kepada orang yang saya kenal saat mengikuti event Palembang Heritage Walk, 18 Februari 2017 lalu, pukul 14.00-16.00 WIB. Suatu event di mana kita diajak untuk berjalan menyusuri bangunan-bangunan tua yang ada di Palembang. Kak Robby menjadi Koordinator acaranya saat itu.
Palembang Heritage Walk
Pada event Palembang Heritage Walk: Story From The Oldest City, ditemani budayawan Palembang, Kak Yudhy Syarofie, dengan peserta yang berjumlah 115 orang, kita diajak mengunjungi Gedung Jacobson Sekanak, Kuto Besak Theater Restaurant, Balai Prajurit, dan Kantor Walikota Palembang. Selain itu, juga ada moment tanya jawab bersama Kepala Dinas Pariwisata kota Palembang KM Isnaini Madani di ruang pertemuan Kantor Walikota Palembang. Saya sempat kebagian voucher Teh Aba senilai Rp 50.000 dari event itu. Lumayan, bisa cicip martabak mozarellanya Teh Aba yang maknyus.
Palembang Heritage Walk
Pada event Palembang Heritage Walk: Story From The Oldest City, ditemani budayawan Palembang, Kak Yudhy Syarofie, dengan peserta yang berjumlah 115 orang, kita diajak mengunjungi Gedung Jacobson Sekanak, Kuto Besak Theater Restaurant, Balai Prajurit, dan Kantor Walikota Palembang. Selain itu, juga ada moment tanya jawab bersama Kepala Dinas Pariwisata kota Palembang KM Isnaini Madani di ruang pertemuan Kantor Walikota Palembang. Saya sempat kebagian voucher Teh Aba senilai Rp 50.000 dari event itu. Lumayan, bisa cicip martabak mozarellanya Teh Aba yang maknyus.
Minggu, April 02, 2017
Singapura Seru Bareng di Palembang Icon
Yuhuuu!!! Sabtu saatnya seru-seruan nih. Pertama, saya happy coz saat menjemput Fafa dari sekolahnya di TK YP Indra II Palembang, ternyata tadi saat sekolah dia memenangkan Juara II Lomba Mewarnai dari Faber Castel. Dia mendapatkan trophy karena itu. Senangnya dia, akhirnya bisa dapet trophy juga setelah beberapa kali mengikuti perlombaan mewarnai. Alhasil trophynya dibawa-bawa terus. Termasuk ketika saya harus ke Palembang Icon hari ini, Sabtu, 1 April 2017 untuk menghadiri acara Meet Up Blogger untuk acara Singapore Seru Bareng. Padahal saya bawa mobil, tapi Fafa gak mau meninggalkan trophynya di mobil dan selalu membawanya dengan tas pink Hello Kitty-nya.