Hari sudah menunjukkan pukul 5 sore saat kami mulai berjalan keluar dari titik pertemuan
Tim Pesona Sriwijaya menuju Lubuk Linggau, di Kantor Dinas Budaya dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan yang ada di Jl. Demang Lebar Daun, Kav. 9, Lorok Pakjo, Ilir Barat I, Palembang – Sumatera Selatan 30151. Dengan menggunakan Avanza putih, kami berempat, saya (
@anitashiva88), Kak Robby Sunata (
@robbysunata), Mbak Kiting (
@paramiswari), dan Kerrick (
@kerrick23 dan
@palembangkulukilir) pun memulai perjalanan.
Perjalanan Kita Mulai
Perjalanan kami kali ini menuju Kota Lubuk Linggau. Salah satu kota administrasi yang ada di Provinsi Sumatera Selatan selain Kota Palembang. Adapun jarak normal antara Palembang ke Lubuk Linggau adalah 315,5 km (7 jam 30 menit) via Sekayu dan kamipun memilih jalan itu. Menjelang pukul 20.30 WIB kamipun tiba di Rumah Makan Sate Ponorogo Pak Senen di daerah Betung – Banyuasin. Yups, perut sudah kriuk-kriuk, meski tadi mampir ke Indomaret untuk mempersiapkan amunisi selama perjalanan. Saya sendiri memesan sate kambing dan es jeruk.
You know lah, I love sate kambing
very much.. Haha!
|
(Peta Perjalanan Palembang Ke Lubuk Linggau: 315,5 km) |
Perjalanan darat itu kembali dilanjutkan dengan formasi Kak Robby di belakang sopir, Mbak Kiting di sebelahnya, saya dan Kerrick di kursi tengah menikmati perjalanan. Haha... Iya, jadi yang nyopir selama perjalanan kami adalah Kak Robby dan Mbak Kiting aja. Biarlah, mereka lebih mahir memang. Yang saya suka dalam perjalanan seperti ini adalah obrolannya. Itu benar, semakin lama perjalanan, semakin banyak cerita kehidupan yang mengalir. Mulai dari yang remeh sampai yang prinsip. Dari cerita-cerita itu juga kita akan belajar memahami karakter seseorang dan selalu ada nilai yang saya kagumi dari situ.
|
(Sate Kambing RM Pak Senen Betung Emang Maknyus) |
|
(Tim Pesona Sriwijaya Lagi Makan Sate RM Pak Senen) |
Tiba di City Hotel Lubuk Linggau
Hari sudah berganti, menjadi Kamis, 14 Juni 2017, dan waktu sudah menunjukkan pukul 3 pagi saat mobil kami berhenti di depan Hotel City Lubuk Linggau, yang beralamat di Jl. Yos Sudarso No. 3-5 Rt. 10 Lubuk Linggau Timur I, Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan 31625 Telp. 0733-326628. Usai melakukan proses
check in, kami pun masuk kamar hotel untuk istirahat. Saya sekamar dengan Mbak Kiting, haha, saya suka saja memanggilnya Mbak walau usianya lebih muda 3 tahun dari saya. Saya awalnya tidak tahu apa-apa tentangnya, namun ketika melihat akun instagramnya @paramiswari saya langsung mengidolakannya. Hahaha... Konten instagramnya luar biasa sekali. Jadi, kalau dalam perjalanan saya melihatnya sangat perfeksionis dengan pengambilan gambar saya jadi mengerti. Oh, wajar...
|
(Welcome in City Hotel Lubuk Linggau, Istirahat Cuma 3 Jam) |
Kami hanya tidur beberapa jam. Pukul 6 pagi saya sendiri sudah masuk kamar mandi dan bersiap-siap menuju lokasi. Kami sempat
breakfast di hotel dan rasa masakannya enak-enak semua. Saya pun sempat mengambil gambar di sekitaran hotel bersama anggota tim paling muda di perjalanan kali ini, Kerrick, adminnya @palembangkulukilir yang eksotis dan baik hati. Hehe...
|
(Di Depan City Hotel Lubuk Linggau yang Instagramable) |
|
(Suasana Ceria City Hotel Lubuk Linggau) |
Menuju Kampung Warna Warni Lubuk Linggau
Pukul 09.00 WIB, kami pun berangkat menuju Kampung Warna Warni yang ada di dua kelurahan, yakni Kelurahan Linggau Ulu, Kecamatan Linggau Barat I, dan di Kelurahan Ulak Surung, Kecamatan Utara II, Kota Lubuk Linggau. Hari ini, Rabu, 14 April 2017 adalah hari
Pembukaan Kampung Warna Warni Lubuk Linggau yang secara resmi yang dilakukan oleh Walikota Lubuk Linggau SN Prana Putra Sohe.
|
(Ibu Rina Prana Ketika Opening Kampung Warna Warni Lubuk Linggau) |
Kampung warna warni merupakan salah satu kegiatan ibu-ibu PKK Kota Lubuk Linggau, yang dimulai pada tanggal 1 Maret 2017 lalu dengan pengecatan pertama oleh Walikota bersama ketua PKK Kota Lubuk Linggau dan beberapa unsur Muspida lainnya pada RT 1-4 yang ada di Linggau Ulu dan Ulak Surung. Ide pembuatan kampung ini sendiri diakui terinspirasi dari keberadaan kampung warna warni yang sudah ada sebelumnya di wilayah lain, seperti di Brazil atau di Malang. Bedanya, kalau di Malang 2 RW, di Lubuk Linggau luasnya rumah yang dicat warna warni adalah 2 kelurahan.
|
(Selamat Datang di Kampung Warna Warni Lubuk Linggau) |
|
(Kampung Warna Warni Dari Pinggir Sungai) |
Dilansir dari
malangtimes.com, diketahui bahwa Ketua Tim Penggerak TP PKK Kota Lubuk Linggau, Yeti Oktarina Prana, memang melakukan kunjungan kerja ke Kota Malang, pada 6 Januari 2017 sebelumnya untuk mempelajari tentang penerapan Kampung Warna Warni yang ada di Kelurahan Jodipan, Malang ke Lubuk Linggau. Hal ini karena selama ini Kota Lubuk Linggau, terkenal dengan kawasan transit diapit beberapa kota besar seperti Bengkulu, Jambi dan Musi Rawas Utara. Karenanya agar meningkatkan daya wisata, maka pembenahan kawasan bantaran sungai dengan pengecatan warna-warni diharapkan mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.
|
(Walikota Lubuk Linggau Foto Bersama Para Penggiat Sosial Media) |
|
(Di Belakang Lukisan 3 Dimensi Yang Paling Menarik di Kampung Ini) |
“Wilayah kota kami cukup luas 401 kilometer persegi, dengan penduduk hanya 300 ribu saja. Namun, memang karena kita kota transit antara empat kota besar, jumlah penduduk pada siang hari bisa sampai kelipatan tiga, namun sayangnya perputaran uang tidak di kota kami, karena memang hanya kota transit,” ujar Ibu Rina Prana dalam liputan itu. Ungkapan ini juga kembali dikatakannya saat Pembukaan Kampung Warna Warni Lubuk Linggau, Rabu (14/4/2017).
|
(Saya Bersama Bapak Walikota Lubuk Linggau SN Prana Putra Sohe) |
Apa yang sudah dilakukan oleh Ibu Walikota, juga disambut baik oleh Pak Walikota. “Setelah Kampung Warna Warni, kita juga akan membangun Kampung KB dan Kampung Ramah Anak,” ujar Pak Nanan, panggilan akrab Walikota Lubuk Linggau di tengah prosesi peresmian Kampung Warna Warni yang didampingi oleh sang istri Ibu Rina Prana. Wah, mantap kali Bapak dan Ibu Walikota Lubuk Linggau ini yaaa... Semoga segera terealisasi yaa semua rencananya.
|
(Tim Pesona Sriwijaya dan Sejumlah Mimin IG Kota Linggau di Kampung Warna Warni) |
|
(Ceria di Kampung Warna Warni Lubuk Linggau) |
Di tengah peresmian, saya bersama blogger yang lain tentu ikut menyelusuri Kampung Warna Warni ini dan ahaaa, benar, ikut mengambil gambar. Kita juga bertemu dengan para mimin pengelola akun Instagram Kota Lubuk Linggau di sana. Weeeh, masih muda-muda ternyata mereka. Kita mampir di salah satu rumah warga yang juga membuka warung sederhana dan kita duduk sambil berdiskusi di sana tentang bagaimana peran para mimin IG kota ini bisa ikut memajukan pariwisata Kota Lubuk Linggau. Dan diskusi berlangsung aktif dan tercipta kesepahaman yang sama. Kita juga sempat bertanya tentang apa pendapat masyarakat setempat atas dibukanya Kampung Warna Warni ini? Alhamdulillah pada umumnya menyambut baik.
|
(Lunch di Gubuk Makan Mang Engking Sebroyut Lubuk Linggau) |
|
(Nikmatnya Es Lemon Tea di Meet Up Ini) |
Makan Siang di Gubuk Makan Mang Engking
Menjelang siang, Tim Pesona Sriwijaya beserta mimin IG Lubuk Linggau tadi diajak makan siang oleh Pak Walikota Lubuk Linggau beserta Dinas Budaya dan Pariwisata Lubuk Linggau di Gubuk Makan Mang Engking Sebroyot Lubuk Linggau. Rumah makan yang berada di Siring Agung, Lubuk Linggau Sel. II, Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan 31625 ini menampilkan suasana yang begitu nyaman saat kita masuk di dalamnya karena restoran ini menerapkan tipe restoran khas bernuansa alam. Ada kolam besar yang penuh dengan ikan mas dan bisa kita naiki dengan perahu bebek untuk mengitarinya.
|
(Suasana di Gubuk Makan Mang Engking Memang Keren) |
|
(Bambu-bambu Kuning di Gubug Makan Mang Engking) |
Selain itu, ada juga kolam kecil yang berisi ikan-ikan yang siap menggigit kaki kita kalau kita masukkan di dalamnya. Gak digigit kayak ikan piranha, tapi
fish spa gitu maksudnya. Hahaha... Istilah kerennya itu
ictioterapia. Ictioterapia adalah teknik yang digunakan untuk ikan yang disebut "Garra Rufa" yang menyedot sel-sel mati dari kaki.Tapi, asli saya gak bisa melakukan terapi relaksasi ini. Geli banget, Tuhan... Hahaha...
|
(Fish Spa di Mang Engking: Geli Banget!!) |
Waktu pun menunjukkan pukul 14.15 WIB, saat kami kemudian membubarkan diri dan bersiap-siap untuk melanjutkan destinasi selanjutnya: Baturaja!!!
Well, perjalanan belum usai, kawan... Karena Tim Pesona Sriwijaya kembali diundang untuk meliput acara Sosialiasi atau Pembukaan Goa Harimau yang begitu monumental di Baturaja. Mau tahu juga gimana ceritanya? Yuks... Ke tulisan saya selanjutnya yaaa... Di
Part 3!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komenku buat nitastory kali ini...