Kamis, Maret 08, 2018

Festival Komodo 2018 Membangun Pariwisata di Nusa Tenggara Timur

Awal Maret 2018 menjadi semakin indah, ketika di sisi timur Indonesia menggelar pesta rakyat yang bertajuk Festival Komodo 2018. Acara yang berupa arak-arakan patung komodo, hewan kebanggaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) juga Negara Indonesia ini sesungguhnya sudah ada sejak lama. Namun di dua tahun terakhir tradisi mengarak patung komodo di Labuan Bajo tersebut menjadi lebih terkemas rapi dalam tajuk Festival Komodo.

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia (RI) bahkan telah memasukkan Festival Komodo ini ke dalam 100 Calendar of Event (CoE) premier berskala internasional dengan target kunjungan 500.000 wisatawan mancanegara di tahun 2019 mendatang. Melalui sebuah branding "Enchanting Labuan Bajo", pemerintah daerah Nusa Tenggara Timur ikut mendukung penuh program pariwisata yang dicanangkan pemerintah pusat tersebut.

"Ajang Festival Komodo 2018 ini merupakan kebanggaan bagi masyarakat Manggarai Barat di kancah nasional maupun internasional. Festival ini diharapkan dapat mewujudkan rencana dan target pariwisata yang sudah ditetapkan," kata Bupati Manggarai Barat, Drs. Agustinus Ch Dula saat membuka resmi Pembukaan Festival Komodo di Lapangan Kampung Ujung, Manggarai Barat, Flores, NTT, Senin (5/3).

(Pawai Dipimpin Pasukan Berkuda Bupati Manggarai Barat)
Dalam Festival Komodo 2018 yang diawali dengan pawai arak-arakan komodo itu mengajak seluruh peserta festival yang berasal dari berbagai suku di Manggarai Barat berjalan mulai pukul 15.00 WITA dari depan RS Siloam dan berakhir di venue utama yang berlokasi di Lapangan Sepak Bola Kampung Ujung. Selain memperkenalkan seluruh peserta pawai, juga terdapat ragam pertunjukan budaya seperti tari-tarian, nyanyian, ragam pameran di stand-stand sekeliling lapangan juga ragam kuliner khas pesisir NTT yang juga ditampilkan di sana. 

Festival Komodo 2018 yang berlangsung pada tanggal 5 hingga 10 Maret 2018 tersebut juga dimeriahkan dengan beragam rangkaian acara, diantaranya Parade Komodo, Lomba Fotografi, Voli Pantai, Lomba Perahu Dayung, Pertunjukan Kecantikan Komodo, Lokakarya, Pameran Kerajinan Tangan, Pertunjukan Seni dan Musik, dan banyak lagi. 

(Patung Komodo yang Diarak di Festival Komodo 2018)
Ketika Pembukaan Festival Komodo 2018, hadir pula perwakilan dari pihak Kemenpar RI, yakni Ibu Ratna Suranti selaku Bidang Perancangan Koordinator CoE Kemenpar RI. Dalam sambutannya, ia memaparkan bahwa komitmen pemerintah pusat untuk mengangkat destinasi wisata di NTT seperti di Labuan Bajo, Manggarai Barat yang memiliki Taman Nasional Komodo sebagai situs warisan dunia UNESCO adalah sebuah kepastian. 

"Selain Pulau Komodo, Labuan Bajo juga sudah dinyatakan sebagai spot diving terbaik kedua di dunia dengan terumbu karang dan ikan endemiknya yang sangat indah. Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah NTT akan terus berkoordinasi dalam membangun infrastuktur dan aksesibilitas pariwisata yang akan memudahkan wisatawan berkunjung ke destinasi wisata," katanya.

(Formasi Tarian Nunundake Para Siswa SMP Arnoldus dan SMP 40 Komodo)
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Marianus Jelang juga mengatakan, bahwa Manggarai Barat memiliki destinasi wisata yang begitu potensial untuk dikenalkan kepada masyarakat luas terutama wisatawan mancanegara. "Dengan perkembangan digital marketing seperti sekarang ini tentunya akan memudahkan kita untuk mempromosikan wisata yang ada di NTT," katanya. 

Ia menambahkan, tidak hanya Festival Komodo saja yang masuk ke dalam 100 top event nasional melainkan ada empat event di NTT yang masuk dalam event nasional, diantaranya Festival Komodo, Festival Likurai Timor, Tour The Flores dan Sumba Festival. "Dari 100 event nasional, 4 top event nasional dari NTT sehingga ini menjadi kebanggaan sekaligus tugas bersama untuk terus mengembangkan dan meningkatkan kualitas layanan pariwisata di NTT," jelasnya.

(Tim GenPI Foto Bersama Usai Acara Pembukaan Festival Komodo 2018)
Ketua Pelaksana Festival Komodo 2018 Tiodore Suwardi  ikut menjelaskan, Festival Komodo ini tentunya akan memiliki dampak positif terhadap banyaknya kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara sehingga berdampak pada meningkatnya pendapatan masyarakat maupun kegiatan berbudaya di Nusa Tenggara Timur. "Tidak hanya siang saja, namun setiap malam selama kegiatan berlangsung atraksi seni dan budaya akan meramaikan panggung hiburan rakyat atau panggung utama Festival Komodo 2018 dengan mempertontonkan kelompok sanggar seni, kelompok etnis dan paguyuban yang ada di Manggarai Barat," ungkapnya. (sba)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komenku buat nitastory kali ini...