Hallo... Ketemu lagi di ceritaku tentang perjalanan liburanku ke Singapore selama 3 hari karena menang liburan gratis dari simPATI, 29-31 Mei 2010. Ini merupakan ceritaku bagian kedua, bagian pertama kemaren, aku udah menceritakan tentang pengalamanku di Bandara Soekarno Hatta – Jakarta dan di pesawat Air Asia yang kutumpangi. Sekarang, aku mo cerita tentang destinasi pertama kami, setelah sukses menginjak tanah negara yang 70 persennya adalah bangsa Cina ini.
Lantaran tiba di Singapore pukul 11, sedangkan untuk check in hotel adalah jam 1, akhirnya pihak agent travel mengajak kami mengunjungi Merlion Bay. Untung banget, yak? Padahal gak ada schedulle untuk ini sebelumnya. Jadi, mungkin sebagian temen-temen udah pada tahu, Merlion Bay ini adalah maskotnya negara Singapore. Maskot yang berupa patung singa berbadan ikan berwarna putih ini terletak di pinggir dermaga. Patung singa-ikan ini sesungguhnya berjumlah 3 buah, orang Singapore menyebutnya sebagai Merlion Ibu, Merlion Anak dan Merlion Ayah. Beruntungnya lagi, kami sempat melihat ketiga-tiganya!
Merlion yang biasa kita lihat sebagai simbol Singapore adalah Merlion Ibu. Merlion Ibu dan Merlion Anak terletak di Merlion Bay. Hanya Merlion Ibu yang mengeluarkan air dari mulutnya. Tapi untuk ukuran, Merlion Ayah merupakan yang paling besar dan terletak terpisah di Pulau Sentosa. Kami beruntung melihatnya ketika di hari kedua, kami diajak untuk dinner di The Arches Restaurant yang terletak tak jauh dari Merlion Ayah.
Cuaca di Merlion Bay cukup panas. Jadi, waktu 30 menit yang diberikan untuk foto-foto digunakan seoptimal mungkin. Aku beserta 30 teman-teman yang lain langsung berkumpul untuk foto group, baru kemudian menyebar mencari objek-objek menarik untuk dijadikan background foto. Aku sendiri yang emang hanya mengandalkan kamera hp Sony Ericsson K530i-ku, sesekali minta difotoin sama teman-teman yang membawa kamera digital, seperti Mas Heri dan Meta. (Thanks, yaa Mas Heri... Foto-fotonya udah aku upload via Facebook kemaren...)
Membandingkan Singapore dan Indonesia, weleh-weleh... jauh banget bedanya! Entah, aku bener-bener kayak masuk ke dunia lain selama 3 hari berada di Singapore. Kalau aku baca sekilas sejarah beserta foto-foto masa lalu Singapore di buku yang kebetulan kubuka di toko buku Bandara Changi Singapore, kayaknya gak jauh beda sama Indonesia. Rumahnya sempat jelek-jelek, dan tidak teratur. Namun, kalau kita lihat kondisi sekarang, jujur deh, aku salut banget dengan negara ini: bersih, rapi, modern, dan hal-hal positif lainnya. Kayaknya pemerintahnya bener-bener sudah mampu membuktikan bahwa mekanisme sistem kehidupan yang tertata rapi itu bisa diterapkan. Hm...
Well, usai puas foto-foto, kami pun menuju hotel tempat seluruh rombongan menginap, yakni di Hotel Conrad Centennial Singapore. Bintang 5, euy! Hotel ini terletak di kawasan Marina, sebelahan dengan Suntec Mall. Wah, kalo ngomongin mall di Singapore, banyak banget, bok! Apalagi pas aku sempet jalan-jalan ke kawasan Orchad di hari kedua, kiri-kanan mall semua. Sampe bingung mo masuk ke mana, ada Lucky Plaza, Paragon, Takashimaya, dll.
Ketika sampai di hotel, kami langsung menuju lobby yang terdiri dari meja-meja bundar kecil. Di sini, kami melakukan pembagian kunci kamar. Aku dapet kamar nomor 1312 dan sekamar dengan Chika. Yeah, ketahuan banget kalo aku belum pengalaman untuk hal-hal kayak gini. Untung Chika yang katanya udah ke-3 kali ini ke Singapore menutupi itu. Hehehe... Mulai dari buka pintu kamar yang menggunakan kartu, menghidupkan lampu, sampe ketika di hari ketiga kunci itu ketinggalan di kamar karena gak sengaja, dia yang langsung menenangkanku. ”Tenang-tenang, itu biasa, kok! Kita tinggal minta ke resepsionis untuk minta key card baru. Kan itu cuma tinggal diprogram,” katanya.
Di kamar, aku langsung memilih tempat tidur, lalu memeriksa fasilitas hotel. Huhuhu! Dari kamar kami yang terletak di lantai 13, kami mendapat view kolam renang dan sisi Hotel Marina yang ada di sebelah. Wow, dateng-dateng bisa ngeliat bule-bule yang lagi berenang dan berjemur di pool. Trus, juga bisa ngeliat Singapore Flyer. Kata Chika, sekali naik Singapore Flyer yang menghabis waktu 1/5 jam sekali putaran itu kita harus merogoh kocek 30 Dolar Singapore. Sekali putaran minimal ada 10 orang yang juga ikut menaikinya. Kalo aku? Lhaaa... Mending duitnya aku beliin kaos! Lagian, tuh flyer tinggi amat... Gimana kalo berhenti pas paling atas??? Mo langsung terjun payung ke bawah? Huu... ampun, dah!
Temen-temen tahu gak, apa yang paling aku seneng kalo ada di kamar hotel? Yak betoool, tidur! Duh Tuhan, kasur ma bantalnya empuk banget! Hee... Mana pasangan AC-nya juga pas, gak bikin kedinginan. Padahal kalo mo jujur, tuh remote di kamar gak pernah ku kutak-katik karena gak ngerti! Termasuk untuk ngidupin LCD TV. Blegh... Emang rusak ato kitanya yang gak ngerti cara ngidupinnya, jadi selama di hotel gak pernah nonton TV. :P
Trus, hal kedua yang kusuka selama di hotel? Yups, ketika breakfast! All you can eat, bikin kita bisa bolak-balik sampe 5-6 ronde. Hehehe… Pertama, ambil makanan utama: nasi dan lauk-pauknya. Trus kedua, ambil sup dan hal-hal yang dikukus. Ketiga, ambil wafel sama ice cream. Keempat, ambil roti yang banyak banget jenisnya beserta toppingnya, kayak keju, salmon, butter, dll. Kelima, ambil corn flakes ato yoghurt. Keenam, ambil buah. Ketujuh, kalo masih mo, bisa ambil jus. Aku sekali ambil jus grape, tapi esoknya gak ngulang lagi. Abis asem banget! Yang jelas, di sini, aku menuntaskan keingintahuanku tentang berbagai makanan yang selama ini cuma bisa aku lihat di hypermarket ato TV. Dan ternyata, rasanya kebanyakan gak enak alias aneh di lidahku!
Fiuh... Cerita tentang Merlion Bay dan Hotel Conrad Centennial Singapore aja seru banget, ya! (Seru kan, bok? Hehehe...) Apalagi kalo ntar aku cerita tentang Universal Studio Singapore dan Bugis Street... Nah, sabar yaaa... Tunggu di postinganku selanjutnya... Singapore 3! Kalo sempet ke warnet besok, aku akan posting besok. Janji.... :)
Selamat yak, bisa jalan2 gratis ke Sin!
BalasHapusAwal April kemarin aku juga habis dari sana.
dony alfan: makasih, dony... wah, trus gimana pengalamannya ke sana? seru jg kan? :)
BalasHapusSingapore kecil, tapi suasana di sana emang enjoy banget buat jalan2... Pengen ke sana lagi... Selamat ya, udah ke sana, gratis lagi...
BalasHapus