Jumat, Maret 15, 2013

8 Maret 2013 = 29 Tahun

Saya tidak akan pernah malu untuk mengakui berapa usia yang sekarang tengah saya lalui. Jika sebagian besar orang menghapuskan atau menyembunyikan tahun kelahiran di berbagai data profil sosial media mereka, tapi tidak dengan saya. Saya pikir juga buat apa ditutup-tutupi, toh itu hanya simbol pengingat kapan kita lahir. Makin tua belum berarti juga makin dewasa, bahkan banyak orang yang sebaliknya.

Bagi saya pribadi, ulang tahun memang moment spesial untuk kembali merevisi komitmen dalam menjalani kehidupan ini. Mengintropeksi diri sendiri atas setiap hal-hal yang dianggap sebagai kegagalan atau justru titik tolak untuk menyambut hari yang lebih cerah lagi. Kenapa tidak bukan??

Iyaaa, walau ada sedihnya, namun ternyata ulang tahun kali ini juga benar-benar membuat kenangan tersendiri. Bangun pagi melihat berbagai sosial media yang digunakan, satu buah ucapan selamat ulang tahun pertama kali itu berasal dari pesan facebook seorang mahasiswa di kelas sore STISIPOL Candradimuka.
Muhammad Dudin Nata Oetama - "Assalamu'alikum warohmatullahi wabarokatuhu.Selamat Hari Lahir Bu, semoga ibu sekeluarga selalu sehat, senantiasa dalam lindungan ALLAH SWT, jadi pembimbing dan penuntun terbaik bagi kami, dan selalu berbahagia. aamiin ya robbal alamiin."
Waaaah, yang bersangkutan mungkin gak tahu, tapi kata-katanya benar-benar membuat saya terenyuh.  “Jadi pembimbing dan penuntun terbaik bagi kami...”

Ucapan selanjutnya diberikan beserta kejutan istimewa. Sempat bingung juga awalnya, setengah jam dibiarkan menunggu di kelas Sosiologi Komunikasi. Padahal biasanya para mahasiswa semester 2 Fikom Universitas Bina Darma ini sudah masuk. Terpaksalah turun lagi ke parkiran, karena tadi pas parkir sempat melihat mereka duduk-duduk di sana. Pintar sekali, mereka bilang nggak melihat saya datang, jadi nggak tahu kalau saya sudah menunggu di kelas. Ya sudah, setelah mempersiapkan laptop dan infocus, lalu membuka perkuliahan, saya berencana memberikan materi pengantar teori kritis hari itu.

(Bersama mahasiswa Fikom UBD)
Namuuuun, baru ingin membuka wacana tentang apa itu berpikir kritis, tiba-tiba pintu dibuka keras. Refleks menoleh, dan supriseeeee!!! Fajar, Raisha, dan kawan-kawan langsung masuk sambil membawa kue tart yang sudah dihiasi lilin yang menyala dan menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun. Waduuuuuh....  Bisa-bisanya mereka semua kompak mempersiapkan semua ini??? :')

Tuhaaaan... Saya mengerti, bahwa kebahagiaan itu akan selalu ada membalas setiap kesedihan yang diterima. Bahwa hidup selalu seimbang, selalu adil, tak ada kecurangan di dalamnya. Dan hari ini, saat tersenyum melihat usaha mahasiswa-mahasiswaku memberikan perhatian terhadap hari ulang tahunku yang ke-29... Saat tak habis pikir bahwa ini terjadi, aku bahagia Tuhan...

Terima kasih yaa, mahasiswa-mahasiswaku yang hebat dan luar biasa. Yang di Universitas Bina Darma, juga yang di STISIPOL Candradimuka... Doa kalian, harapan kalian, senyum kalian, itu sudah lebih dari cukup untuk mendorong saya dalam berusaha memberikan yang terbaik di bidang ilmu yang saya geluti. Saya berusaha untuk tidak banyak omong atas semua itu, tapi lebih ke langkah nyata. Amiiiin ya robbil alamin...

Jadi, usai lagu berakhir, saya disuruh anak-anak untuk make a wish sembari meniup lilin yang mereka pasang di kue tart yang berwarna putih itu. Apa doa saya? Hehehe... Masa gak tahuuu... Ya sudah, akhirnya, lilin pun ditiup dan kue pun dipotong. Lalu foto-foto, sembari bagi-bagi kue dengan beberapa mahasiswa. Eeeh, pasca itu mereka jadi minta gak perlu belajar, tapi diganti dengan sharing. Yaaah, akhirnya saya memenuhi permintaan mereka, kita bercerita dan ternyata itu melegakan. Mungkin, saya memang kehilangan satu orang, namun Tuhan memberikan gantinya lebih banyak, dan itu adalah mahasiswa-mahasiswa saya sekarang.
“Tuhan menaruhmu di tempatmu yang sekarang, bukan karena kebetulan. Orang yang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan. Mereka dibentuk melalui kesukaran, tantangan, dan air mata.” – Dahlan Iskan, Menteri Negara BUMN.

(Mama dan Fafa Sayank)
Kue tart yang tidak habis di kelas itu pun, saya bawa pulang ke rumah. Seperti biasa, kalau sudah sampai rumah, Fafa akan selalu datang menyambut, “Yeee, Ama puyaaaang!!!” Usai mencium pipi tembemnya, kue tart sisa tadi pun saya keluarkan. Karena masih lumayan banyak, Fafa sayank pun mengira itu adalah kuenya. Untung lilin-lilin tadi belum dibuang, jadi dipasang lagi, dinyalakan lagi untuk ditiup Fafa. Sempat direkam menggunakan BB aksi Fafa yang bernyanyi Selamat Ulang Tahun dan berusaha meniup lilin. Lucuuu banget! Hihihi...

Hari ini juga menerima kado dari Yuk Empit, sebuah baju muslim unik. Thanks yaa, Triiik... Ucapan selamat ulang tahun mengalir seharian dari keluarga, teman, dan mahasiswa yang lain. Terima kasih, terima kasih, dan terima kasih... Akhir kata, Tuhan, terima kasih telah memberikan aku umur hingga 29 tahun pada 8 Maret 2013 lalu. Semoga di sisa usia yang ada, diri ini tetap menjadi hamba-Mu yang selalu iman dan taqwa kepada-Mu. Bantulah aku mewujudkan mimpi-mimpiku selanjutnya ya Allaaaah... I love you... I love you... I love you...

3 komentar:

  1. Selamat hari lahir, yuk!

    Meng-amin-kan doa mahasiswa2nya...Semoga kian berkah dan manfaat ya sisa umurnya :)

    BalasHapus
  2. Happy Birthday Bu.
    Semoga panjang umur dan murah rezeky.

    salam kreatif

    wahyudigitalpro

    BalasHapus
  3. Putri : Amiiiin, mokasih Putri...

    Pak Wahyu : Ya, terima kasih banyak, Pak.. Btw, blognya bagus juga yaa... Jempol buat Pak Wahyu.. :D

    BalasHapus

Komenku buat nitastory kali ini...