Akhirnya bisa mengunjungi Surabaya. Alasan yang sama dengan kunjungan-kunjungan sebelumnya, pergi karena mengikuti call for paper. Kali ini call for paper yang diadakan oleh Political Communication Institute bertajuk Konferensi Nasional & Kompetisi Riset Komunikasi dengan tajuk “Membaca Gaya Komunikasi Pemimpin Kita”. Acaranya sendiri hanya berlangsung dua hari, Selasa-Rabu/10-11 Juni 2014 di Hotel Prime Royal Surabaya, namun memanfaatkan kesempatan, jadinya bisa satu minggu berpetualang di Surabaya. Ngapain aja saya? This is it... Haha!
Senin, 9 Juni 2014
Go to Surabaya! Berangkat naik pesawat Lion Air dari Palembang dan harus transit dulu di Jakarta sampai kemudian terbang ke Surabaya. Sempet sedih, coz harus kehilangan powerbank karena lupa lagi di-charging. Tambah sedih lagi, coz koper ungu milik ibu yang dipinjam rusak salah satu rodanya. Lion Air parah iiiih bagasinya!! Well, walau bagaimanapun tetap bersyukur, sudah tiba di Surabaya dan Bowo, teman akrab semasa SMA di SMA Plus Negeri 17 Palembang kemarin sudah menunggu di pintu keluar.
Hari pertama tiba di Surabaya, langsung diajakin Bowo wisata hiburan malam di Surabaya. Hahaha! Gak wisata beneran! Cuma liat-liat, coz penasaran sekali! Iyaaa... Kita ngiter-ngiter wilayah Dolly dan sejenisnya. Itu dilakukan setelah sebelumnya sempat wisata kuliner makan sate klopo.
Selasa, 10 Juni 2014
Hari ini fokus di acara Konferensi Nasional & Kompetisi Riset Komunikasi di Hotel Prime Royal Surabaya. Sempet titip jual buku Pempek Palembang-ku di meja registrasi. Laku dong... Hihihi! Lumayan ada 3 orang yang beli. Tapi sempet juga sedih, coz gak menang, padahal sempet yakin penelitianku sangat menarik. Hehehe... Ya udah, diingatkan oleh teman sekamar, Mbak Ratih (Telkom University), hidup ini hanya permainan Nita, menang-kalah itu biasa.
Well, daripada galau, malemnya wisata kuliner bareng Santi (Universitas Bina Darma) dan Anita (IAIN Raden Fatah), juga bareng Pak Heri Budianto (Ketua Pelaksana) dan Mbak Dewi (Universitas Mercu Buana) di sekitaran hotel. Sempet makan lontong balap, tahu campur, gado-gado dan es campur.
Rabu, 11 Juni 2014
Pagi sempet ke Pasar Genteng untuk beli oleh-oleh makanan khas Surabaya. Saat Santi dan Anita sudah pulang duluan ke Palembang, saya masih melanjutkan petualangan di Surabaya. Jam 2 siang, Bowo menjemput ke hotel. Kita langsung ke Patung Surabaya dan Monumen Kapal Selam (Monkasel). Bagus! Di Monkasel kita juga bisa melihat videorama tentang kapal selam dan TNI-AL.
Selanjutnya, sempat main ke rumah calon istrinya Bowo, Isna di Sidoarjo dan berkenalan dengan keluarganya.
Kamis, 12 Juni 2014
Well, ini hari paling gak jelas. Hahaha! Karena Bowonya harus interview kerja, jadinya saya harus bisa mengisi petualangan di Surabaya sendiri. Jadi, dengan naik angkot sendiri, saya pun ke Royal Plaza dan seharian di sini. Yups, menghabiskan isi dompet! Tapi, untungnya semua hal yang ingin saya beli sebagai oleh-oleh sudah saya dapatkan di sini. Langsung setelah dijemput Bowo di Royal Plaza, kita ke Jembatan Suramadu. Keren! Sempet beli hiasan kuda lumping dan beberapa aksesoris di Madura.
Jumat, 13 Juni 2014
Petualangan pun terjadi hari ini. Hari ini kita ke Batu! Dua jam perjalanan dari Surabaya sampai akhirnya tiba di Jawa Timur Park 1. Wew, kepala langsung pusing dan perut langsung mual usai mencoba wahana 360 derajat. Tapi selebihnya, tempat ini keren banget! Malemnya, langsung ke Batu Night Spectakuler (BNS). Di sini kita bisa menikmati berbagai lampu-lampu hias dengan beraneka bentuk.
Sabtu, 14 Juni 2014
Sempat ke dua tempat hari ini setelah kemudian ke rumah Devi, teman akrab semasa D3 Public Relations UGM kemarin di Sidoarjo. Rumahnya gak jauh dari rumah Isna. Iya, kita ke Museum House of Sampoerna dan ke Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya. Tempat-tempat yang menarik karena keduanya menjadi tujuan wisata favorit kalau kita di Surabaya.
Minggu, 15 Juni 2014
Dengan membawa semua barang-barang di mobil, saya dan Devi sekeluarga main dulu ke Cito (City of Tomorrow) di Surabaya. Iya, sarapan di sini, sekalian lihat-lihat kalau ada barang menarik. Sempat beli baju dan jilbab. Hadeeeeh... selalu tergoda! Padahal sudah wanti-wanti dalam hati. Udah Nita, jangan beli-beli terus. Hihihi...
Well, sampai akhirnya diantar Devi ke Bandara Internasional Juanda Surabaya, untuk kemudian pulang ke Palembang setelah sebelumnya transit dulu ke Jakarta.
Finally, saya cuma mau bilang, Surabaya sangat menarik untuk dikunjungi. Banyak cerita tentang Surabaya yang saya dengar, banyak pengalaman yang saya alami juga selama di sana. Sedih, gembira, kecewa, dan semuanya itu membuat pelajaran baru lagi dalam hidup saya. Thank you Surabaya, thank you Bowo, thank you Devi!! Adios!!
Wooowww... kalo ke Sby lagi, kontak2 ya mbak... banyak emak blogger di kota suroboyo. kali2 aja kita bisa kopdaran. Asik kan? Hihihi. Salam kenal, dari arek Suroboyo :-)
BalasHapusterakhir tahun lalu saya ke Surabaya, tapi cuma lewat ajah. Jd, pengen ke SBY lagi :)
BalasHapus