Mari Bercerita dengan Nita
Nih, blog yang sengaja kubuat untuk saling berbagi cerita ttg dunia yang kujalani, ttg hidup yg begitu uniknya, ttg apapun yang berhasil mengusik perhatianku untuk segera kurangkai dalam kata-kata sehingga mengalir sebuah kisah yang menarik...
Kamis, September 08, 2022
Junianne Fraurora Gayatri
Minggu, Agustus 28, 2022
Masyarakat Meranjat III Inginkan Pindang Pegagan Menjadi Village Branding Desanya
Meranjat III, Ogan Ilir - Gelaran Sosialiasasi Pindang Pegagan Sebagai Brand Village Desa Meranjat III, Kecamatan Indralaya Selatan, Kabupaten Ogan Ilir yang diadakan oleh mahasiswa Kelompok III Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik STISIPOL Candradimuka ke XXVI Tahun 2022 pada Minggu, 28 Agustus 2022 berjalan riuh penuh antusias. Kegiatan yang bertempat di Kantor Desa Meranjat III pukul 9.00-12.00 WIB ini dihadiri oleh para undangan meliputi perwakilan dari Bupati Ogan Ilir, Asisten 3 Dr. Drs. Yohanas, M.Pd, perwakilan dari Camat Indralaya Selatan, Humas Drs. Yuliadi, perwakilan dari Desa Meranjat III, Kades Nonaktif Herwanto M.A dan PLH Kades yakni Sekdes Suryani, S.Ip serta ibu-ibu PKK dan pemuda/i Karang Taruna yang aktif di Desa Meranjat III.
Minggu, Juni 13, 2021
Cerdas Memahami Pemberitaan Kesehatan Mental Melalui Webinar Unika Musi Charitas & WCC
Kamu pernah baca berita-berita tentang pemerkosaan? Menurutmu siapa yang salah? Pelaku atau korban? Tentu pelaku yang salah bukan. Namun pemberitaan yang muncul di media massa seringnya menyudutkan korban. Entah karena pakaiannya, wajahnya atau tubuhnya yang memancing pelaku untuk berbuat jahat. Bahasa yang digunakan oleh para jurnalis pun kadang sengaja dibuat agar pembaca berimajinasi kotor, padahal jelas-jelas pemberitaan tersebut adalah kedukaan bagi korban dan keluarganya.
Pemberitaan tentang kesehatan mental selalu berseliweran di media baik media konvensional maupun media sosial. Mulai dari bully, pemerkosaan, hingga pembunuhan senantiasa muncul setiap harinya. Faktanya, pemberitaan mengenai kasus kekerasan seksual dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) seringkali tidak imbang sehingga menimbulkan persepsi negatif bagi para korban. Hal ini tentunya sangat meresahkan.
Sabtu, Mei 08, 2021
P4K KEMPLEE: Pengembangan P4 (Product, Price, Place, Promotion) Kewirausahaan KEMPLEE (Kemplang Lele) Pada UMKM Anugerah Lele di Desa Pulau Harapan, Sembawa, Banyuasin, Sumatra Selatan
Sumarni Bayu Anita
Program Studi Ilmu Komunikasi, STISIPOL Candradimuka – Jl. Swadaya Sekip Ujung Palembang
E-mail: sb.anita@gmail.com
ABSTRAK
P4K KEMPLEE adalah singkatan dari Pengembangan P4 (Product, Price, Place, Promotion) Kewirausahaan Kemplang Lele. P4K KEMPLEE menjadi tema besar pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) STISIPOL Candradimuka Tahun 2020 yang dipilih oleh Kelompok 10 untuk diterapkan di lokasi KKN terpilih, yakni pada UMKM Anugerah Lele di Desa Pulau Harapan, Sembawa, Banyuasin, Sumatra Selatan. Tema Kewirausahaan Mandiri yang dipilih dapat mempelajari tentang dunia kewirausahaan atau entrepreneur ini lebih menantang untuk diterapkan karena mahasiswa dapat belajar sekaligus mencoba menerapkan teori-teori yang didapat di bangku kuliah untuk membantu UMKM Anugerah Lele lebih mengembangkan usahanya. Pengembangan Konsep 4P atau P4 dalam Marketing Mix, yakni Product, Price, Place, Promotion dipilih sebagai teori utama dalam pelaksanaan KKNT SC Kelompok 10. Berdasarkan Creswell (2010), maka penelitian ini termasuk penelitian dengan pendekatan kualitatif karena ingin memahami bagaimana kaitan antara pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) STISIPOL Candradimuka yang dilakukan selama 1-31 Desember 2020 dengan Pengembangan P4 (Product, Price, Place, Promotion) Kewirausahaan Kemplang Lele pada UMKM Anugerah Lele di Desa Pulau Harapan, Sembawa, Banyuasin. Dari hasil analisis ditemukan bahwa tema Kewirausahaan Mandiri akan sangat efektif dalam pengembangannya dengan menuntut keaktifan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dalam membimbing dan memberikan tugas kepada mahasiswanya. Mahasiswa KKNT Kelompok 10 dengan baik menawarkan program pengabdian masyarakat yang efektif dilaksanakan pada UMKM Anugerah Lele dengan nama Panca Aksi KKNT SC 10, yakni (1) Penamaan brand, (2) Pembuatan logo produk, (3) Pembuatan akun media sosial, (4) Pelaksanaan seminar kewirausahaan, dan (5) Pemberian bantuan sarana produksi.
Kata Kunci: 4P Pemasaran, Kewirausahaan Mandiri, UMKM Anugerah Lele, Desa Pulau Harapan
Minggu, Maret 29, 2020
Segar Percaya Diri Dengan Mandi Parfum Vitalis Body Wash
Nah sekarang, kamu gak perlu sering-sering perawatan ke spa kecantikan untuk mendapatkan tubuh yang segar percaya diri. Sudah ada Vitalis dengan produk body wash-nya yang kaya dengan parfum menawan yang siap membuatmu lebih percaya diri. Kamu belum pernah mendengarnya? Jadi penasaran kan tentang bagaimana keunggulan produk-produknya? Kebetulan, di tulisan ini, saya ingin mengajak kamu untuk mengenal lebih jauh tentang Vitalis Body Wash. Yuks, dibaca lebih lanjut.
Jumat, Maret 20, 2020
GAYA DAN MODEL PRODUKSI, DISTRIBUSI DAN KONSUMSI GAUN PENGANTIN DI ERA GLOBALISASI
Oleh : Sumarni Bayu Anita
Program Studi Ilmu Komunikasi, STISIPOL Candradimuka – Jl. Swadaya Sekip Ujung Palembang
E-mail: sb.anita@gmail.com
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setelah meninggal, putri Inggris Lady Diana Spencer nyatanya masih meninggalkan warisan berupa sejumlah koleksi busana. Sang desainer, Elizabeth Manuel, melelang koleksi mantan istri Pangeran Charles ini di Inggris pada 8 Juni 2010 lalu. Di antara busana tersebut, terdapat satu gaun yang digunakan Lady Diana di hari pernikahannya. Harga lelang terendah gaun pengantin ini adalah 30.000 Euro atau setara Rp 340 juta. Gaun Diana ini dianggap bersejarah karena mengubahnya menjadi sosialita.
Tak hanya Lady Diana, banyak tokoh atau selebriti luar negeri bahkan dalam negeri pun ada yang ikut berlomba dalam memberikan tampilan berbeda pada gaun pengantin mereka untuk kemudian berharap menjadi bagian dalam sejarah fashion. Gaun pengantin yang dikenakan dalam momen pernikahan tentunya akan selalu dikenang dua sejoli yang mengikat janji suci. Namun, selain menjadi elemen pernikahan yang menampilkan keindahan, gaun pengantin juga menunjukkan gengsi sang pengantin terhadap publik yang melihatnya. Tercatat gaun pengantin rancangan seorang perancang busana dari Beirut, Lebanon, Jad Gandhour, menjadi gaun pengantin termahal yang pernah ada atau bisa dikatakan sebagai yang paling mahal di dunia. Gaun yang sengaja dibuat untuk Miami International Fashion Week yang dilaksanakan pada 18-21 Maret 2010 lalu di Miami, Amerika Serikat itu memiliki nilai seharga US$ 1,5 juta atau setara dengan Rp 13,6 milyar.
Selain gengsi yang tercermin dalam bentuk nominal atau segi ekonomi, faktor keunikan turut mempengaruhi seseorang berani tampil beda dalam visualisasi gaun pengantin yang mereka kenakan di hari pernikahan. Pengantin di Guang Zhou, China mencetak rekor gaun pengantin terpanjang di dunia dengan panjang 219 meter. Gaun ini diciptakan oleh seorang perancang bernama Andreas Evstratiou di Paphos, Cyprus pada bulan Februari 2007.
Kamis, September 05, 2019
Menikmati HokBen di Palembang, Menyelami Identitas Makanan Ala Jepang Bagi Wong Kito
Makanan dan Manusia
Makanan dan manusia memang dua unsur yang tidak akan pernah dapat terpisahkan. Sama halnya dengan analogi mobil dan bahan bakar minyak (bbm) atau handphone dan baterai. Keduanya menunjukkan bahwa tanpa ketersediaan yang lain, maka yang lainnya menjadi tak berdaya. Menurut Abraham Maslow dalam Teori Kebutuhan Dasar Manusia, menyebutkan bahwa manusia mempunyai lima kebutuhan. Adapun lima kebutuhan ini membentuk tingkatan atau hirarki dari yang paling penting hingga yang tidak penting dan dari yang mudah hingga yang sulit untuk didapat.