Apa yang kau cari, Bulan? Senyum Mentari pagi yang selalu kau sambut dengan mengunci diri di balik belahan bumi yang lain? Apa yang kau nantikan, Bulan? Tatapan Mentari senja yang tak urung berlari saat kau berani menampakkan diri. Sulitkah untuk menemui pujaan hatimu? Satu-satunya itu?
Kau tanya sejuta mengapa kepada pencipta-Mu yang kau rasa begitu lucu dalam menggariskan takdir. Bahwa kau sudah berani mencintai namun selalu kondisi membuatmu kembali menahan diri, tak ingin memaksakan gegap gempita rasa sayang yang begitu merekah di hatimu. Kau mencintainya. Kau ingin selalu ada di sampingnya. Menemaninya. Menatap kasihnya yang semakin lama semakin dalam. Tak peduli tentang jarak yang memisahkan, kau tetap menyayanginya. Dia pilihanmu. Sejatimu.