Minggu, Juli 21, 2013

Mutiara Ramadhan 1434 H - STISIPOL Candradimuka

Jadi ketua panitia lagi, neeh... Artinya, selamat datang rasa capek dan selamat datang masa-masa persiapan-ujian-dan pengumuman hasil akhir. Ini adalah sebuah proses yang sesungguhnya akan selalu sama. Jadi yang bisa saya lakukan seperti pengalaman-pengalaman sebelumnya adalah, saya tetap harus bertahan untuk terus maju dengan memelihara semangat itu di dalam diri ini. Hingga kapan? Yups, hingga akhirnya ujian itu terlaksana dan kemudian dinyatakan lulus ujian dengan predikat CUMLAUDE. Aseek, alhamdulillah... Hihihi...

Tapi, jangan pernah berfikir saya tidak pernah kehilangan semangat itu. Jangan juga menyangka saya tidak pernah mengalami kegagalan dalam mengelola event. Plus, jangan juga beranggapan saya serba bisa. I’m still human being. Saya hanya manusia biasa. Hehe.. Sama seperti Anda. Termasuk dalam pelaksanaan menjadi Ketua Panitia di event Mutiara Ramadhan 1434 H – STISIPOL Candradimuka Palembang kali ini.

Saat pertama kali menerima bbm dari Ketua STISIPOL Candradimuka tentang niatnya untuk menyumbangkan beberapa bajunya kepada kaum dhuafa, Senin (24/6), saat itulah semua cerita ini bermula. Tidak sampai satu bulan kemudian, eventnya pun jadi, dan alhamdulillah memang sukses. Hee.. Tapi semua orang tahu, cerita tentang kesuksesan memang tidak pernah turun tiba-tiba dari langit. Semua harus dilalui dengan banyak perjuangan dan pengorbanan, banyak semangat juga dukungan. Baru semua bisa terwujud.

Jumat, Juli 05, 2013

Galau

Begitu akrab dengan konsep itu akhir-akhir ini. Galau. Kosakata yang pertama kali muncul di sebuah acara gegap gempita di prime time TransTV yang kemudian tutup dengan segera. Mungkin acaranya terlalu heboh sehingga justru tidak menimbulkan kesan yang berarti bagi penonton. Nama acaranya sendiri, aku lupa. Hee..

Yah, lebih baik kembali membahas tentang galau. Saking riuhnya istilah itu, ia sanggup mengalahkan konsep resah, bingung, kacau, ataupun serba canggung. Padahal istilah galau sebenarnya hanya sebuah konsep tentang keberadaan seseorang yang sedang berdiri di persimpangan untuk memilih, memilih ke kiri atau ke kanan, memilih untuk tetap menikmati kondisi yang sekarang atau mengubahnya, atau kata orang Palembang, “Galau itu... Gelisah Antara Lajuke Apo Urungke...” Haha!

Jadi, itulah kondisinya... Saat orang belum bisa fokus dengan tujuan hidupnya, diapun galau. Akan bertambah galau saat kenangan masa lalu yang ada terlintas dalam benak, ataupun saat rencana masa depan yang lagi-lagi gagal. Puncaknya, mungkin ia akan bersedih, marah dengan kondisi yang ada, hingga terdiam. Yah, akhirnya... Lagi-lagi, ia harus menyadari kehambaannya, bahwa pasrah atas garis Tuhan untuk hidupnya adalah yang terbaik.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...