Rabu, Oktober 14, 2009

Lady Gaga vs Miyabi


Lady Gaga vs Miyabi? Menarik sekali untuk membandingkan keduanya. Dua-duanya sama-sama cantik, muda, dan eksotis. Namun yang patut kuacungkan jempol untuk keduanya adalah keberanian mereka untuk tampil eksentrik di panggung media. Mungkin akan ada banyak nama lain yang memiliki profesi yang sama dengan mereka. Namun nyatanya, mereka lah yang paling banyak menarik perhatian orang, baik yang pro maupun yang kontra.

Lady Gaga


Aku tahu pertama kali tentang Lady Gaga dari koran langgananku di rumah, Kompas, bulan September kemarin. Di sana diberitakan bahwa kala itu banyak sekali orang-orang yang mendownload lagu-lagu Lady Gaga. Penasaran, di kantor aku pun sibuk mencari lagu-lagunya melalui situs http://www.4shared.com/. Ada 7 lagu yang ku download saat itu, kayak Poker Face, Love Game dan Paparazzi. Awalnya denger biasa aja, tapi setelah diulang-ulang ternyata bagus juga, energik! Esoknya, cari lagi, tapi kali ini video klip dalam bentuk 3gp-nya. Wow, aku suka video klipnya! Apalagi yang Poker Face. Unik banget!
Lady Gaga memiliki nama asli Stefani Joanne Angelina Germanotta. Ia lahir di Yonkers, New York pada tanggal 28 Maret 1986. Ia menulis lagu untuk Interscope Records, selain itu ia sendiri juga menyanyi. Mula-mulanya ia menyanyi di klub-klub di kota New York. Lagu keduanya, yang bertitel "Poker Face" berhasil menjadi posisi pertama di Billboard Hot 100 selama satu minggu. Lagu keduanya ini memiliki kesuksesan yang lebih tinggi dibanding lagu sebelumnya, dan mendapatkan posisi puncak di 25 negara di dunia. Banyak yang bilang, dia adalah Lady Pop Music pengganti Britney Spears. Woo…

Miyabi

Nah, kalo ini mah udah tahu sejak kuliah S1 dulu di Solo. Jadi, udah lama, sekitar tahun 2005. Pas tahu mah, biasa aja. Yang jelas, wajahnya emang baby face. Walau di beberapa foto lain, dia terlihat cukup dewasa. Pas tahu, dia bakal ke Indonesia untuk syuting film ”Menculik Miyabi”, aku sempet terkejut. Masalahnya, dulu ada temenku yang bilang kalo Miyabi udah meninggal karena AIDS. Yaelah, ternyata Miyabi masih sehat wal afiat tho?
Miyabi yang memiliki nama asli Maria Ozawa ini dilahirkan di Hokkaido, Jepang pada 8 Januari 1986 (gak beda jauh sama Lady Gaga ya, umurnya?). Ia bertinggi badan 1,62 meter dan berat 48 kg. Perjalanan karirnya di dunia film porno dimulai dari B-Open, sebuah agen artis terkenal di Jepang. Lalu di bulan Oktober 2005, Miyabi dikontrak oleh S1, sebuah Production House film dewasa Jepang. Di perusahaan inilah, Miyabi pertama kali membintangi "New Face", video porno yang membuat namanya melesat dan terkenal seperti sekarang ini. Di S1, Miyabi membintangi satu judul setiap bulannya sampai Februari 2007. Judul-judul video Miyabi sempat menjuarai kompetisi penjualan terbanyak film-film porno se-Jepang. Ampun, dah! :)

Dari keduanya sebenarnya kita bisa belajar banyak. Aku sendiri, belajar tentang pilihan hidup. Iya, jadi, apa yang terjadi pada kehidupan dua wanita muda ini adalah pilihan hidup mereka sendiri. Untuk menilai baik dan buruk, aku memilih untuk tidak memilih. Berdasarkan moral dan agama, jelas opsi baik tidak untuk kelakuan mereka. Namun, bila berdasarkan kemanusiaan, aku sih tetap menghargai pilihan hidup mereka. Kadang nurani kita sendiri yang mampu menjawab, sekeras apa kita ingin menghujat mereka sehingga kita akan dinilai sebagai sang pembela kebenaran? Aku sendiri ketika menulis ini, memilih untuk tidak membela siapa-siapa. Untuk kali ini, bolehlah kalo aku mo dibilang golput! Huhuhu...
Aku pikir hidup yang mereka jalani justru lebih keras dari apa yang kita lihat. Okelah, tubuh mereka bisa menutupi kekelaman jiwa-jiwa itu. Orang boleh saja syirik dengan tubuh mereka, tapi aku sih percaya, sebagai manusia biasa mereka justru lebih banyak menginginkan hal yang biasa-biasa saja. Nyatanya, mereka terlanjur tercipta di dunia yang demikian. Menjadi icon-icon dunia hiburan yang terus dimanipulasi sebagai bentuk perlawanan dari apa yang sudah menjadi kebiasaan. Dan andaikan waktu bisa diputar balik pun, kita tentunya akan kehilangan contoh tentang nilai-nilai kehidupan yang terdiri dari estetika-estetika yang begitu beragam.
Well, ini hanya sebuah tulisan yang juga biasa-biasa aja. Satu kata yang ingin kutulis sebagai penutup, "Andaikan semua bunga di taman itu berwarna kuning, sungguh betapa tidak menariknya. So, di luar keterbatasan kita untuk menghukum pilihan hidup dan karakter seseorang lebih baik kembalilah memperbaiki diri kita sendiri dulu." Hm, kayaknya itu jauh lebih bernilai untuk dilakukan. Ya gak? Hee... Peace!!! (sba)

Selasa, Oktober 13, 2009

Kerennya Film The Curious Case Of Benjamin Button


Huhuhu! Setelah sekian lama gak nonton film, akhirnya kemaren nyempetin mampir ke Video Ezzy dan pinjem 4 film new release. Salah satunya, ya, film ini: “The Curious Case Of Benjamin Button”. Sebelumnya, aku gak pernah tahu film ini gimana. Gak pernah baca resensinya, maupun direferensi orang yang udah nonton. Aku pilih karena liat covernya bagus, huhuhu... Dan pemain utamanya adalah Brad Pitt. Dan... ada bintang-bintang di cover itu yang kayaknya menunjukkan nih film telah menjuarai sesuatu.
Dan ternyata... Nih, film bener-bener menawarkan cerita yang beda dengan film lain-lainnya. Aku hampir percaya, kalo cerita ini bener-bener ada yang kemudian difilmkan. Gaya berceritanya emang rada mirip dengan film Titanic, yups ada seorang wanita tua yang menceritakan masa lalunya. Tapi... masa lalu wanita ini aku jamin gak kalah keren dengan film Titanic.
Ada 3 vcd yang akan membawamu ke dunia Benjamin Button sehingga waktu 166 menitmu serasa hanyut ke alam imajinasi yang spektakuler. Film yang memenangkan berbagai award dan nominasi, diantaranya 5 penghargaan Golden Globe, 8 dari Broadcast Film Critics, 3 dari National Board of Review, 2 Satellite Awards, 2 dari Graham Burt and Tom Reta serta menjadi -Won Best Art Director- dari perkumpulan pengkritik film Washington DC ini bergenre film fiksi ilmiah romantis.


Tokoh utama di film ini adalah Benjamin Button yang diperankan oleh Brad Pitt dan Daisy yang diperankan oleh Cate Blanchett. Film ini diangkat dari cerita pendek dengan judul yang sama yang terbit pada tahun 1921 karya F. Scott Fitzgerald yang mengisahkan tentang perjalanan hidup seorang Benjamin Button di New Orleans Louisiana yang mempunyai perkembangan fisik terbalik dari manusia normal. Dari tua manjadi muda.
Film hasil besutan sutradara David Fincher ini, terus berjalan maju-mundur antara cerita sang nenek dengan gambaran masa lalunya. Awalnya, film ini bercerita tentang seorang pembuat jam yang sengaja membuat arah jarum jamnya berjalan mundur. Sang pembuat jam seolah ingin mengembalikan waktu yang sudah terlewat. Tak lama, lahirlah Benjamin Button di masa berakhirnya Perang Dunia I tahun 1918.
Kehidupan Benjamin cukup berliku, setiap kisah hidupnya dibuat detil, terutama tentang kisah percintaannya dengan Deasy. Film ini diceritakan dari sebuah buku harian yang dimiliki oleh Daisy tua yang terbaring di rumah sakit menjalang datangnya badai angin topan Katrina pada tahun 2005 yang kemudian dibacakan oleh anak perempuannya Caroline. Dari buku harian tersebut hadir cerita tentang Benjamin Button.


Benjamin Button lahir dengan tampilan fisik menyerupai orang yang berumur 80 tahun dengan kulit berkerut-kerut. Karena fisiknya yang tidak normal tersebut, maka ayahnya yang seorang pengusaha perusahaan kancing ”The Button Button’s” kemudian berencana untuk membuangnya, namun kemudian menaruhnya di tangga sebuah rumah jompo dengan meninggalkan uang sebanyak 18 dollar.
Di rumah jompo tersebut Benjamin diangkat anak dan diasuh oleh Queenie yang bekerja di panti jompo tersebut. Benjamin tumbuh menjadi anak yang mempunyai penampilan seperti orang jompo dan kemudian bertemu dengan Daisy kecil, cucu seorang penghuni rumah jompo tersebut. Ketika dewasa, Deasy kemudian menjadi penari balet di New York, sedangkan Benjamin menjadi pekerja di sebuah kapal.
Dalam perkembangan hidupnya, Benjamin menjadi semakin muda secara fisik ketika umurnya sudah semakin tua. Akhir cerita dikisahkan bagaimana Daisy menjadi semakin tua dan menjadi nenek-nenek sedangkan Benjamin menjadi semakin muda seperti anak kecil namun mengalami pikun. Akhirnya Benjamin tua menjadi bayi lagi yang kemudian meninggal dalam pelukan hangat Daisy.
Kisah ini, merupakan cara Deasy untuk memberitahu Carolina bahwa Benjamin Button adalah ayah kandungnya. Sebuah kisah yang sangat menyentuh hati. Aku sendiri sempet menangis di salah satu adegan di vcd 3. Well, silahkan tonton kisah yang menarik ini. Banyak sekali pembelajaran yang akan kamu peroleh seusai menontonnya. Dijamin! (sba)

Koleksi Sepatu Nita

Hm… Koleksi sepatu? Sebenernya gak gitu-gitu amat sih… Nih, beli sepatu juga berdasarkan kebutuhan, bukan keinginan untuk koleksi. Kan ada tuh artis yang koleksi sepatunya sampe ratusan bahkan ribuan pasang. Aku gak sebanyak itu lah (mode on: malu-malu, hehehe...).
Tapi kemaren Minggu (11/10), pulang dari kondangan tempat mamang (paman) di kawasan Kertapati – Palembang, aku ma Dewi adikku sempet mampir ke PIM (Palembang Indah Mall) kembali untuk beli sepasang sepatu. Nah, kalo aku kasih referensi beli sepatu itu bagusnya di Icon99 – PIM atau di Idaman – PS (Palembang Square). Kenapa? Tentu ada alasan menarik untuk itu:

Icon99 – PIM
Toko sepatu Icon99 adanya di lantai 3 PIM.Eh, 2 apa 3 ya? Hehehe.... Aku suka beli di sana karena modelnya unik-unik. Gak terlalu aneh kayak Gosh, tapi modelnya jarang ada di pasaran. Harganya pun pas banget di kantong, paling berkisar Rp 119.000,- Aku sukanya beli yang harganya segitu! Apalagi sekarang di Icon99 berlaku diskon 10% untuk pemegang YMC (Yamaha Member Card). Kebetulan, aku kan membernya... Nah, di bawah ini 3 sepatu yang pernah aku beli di Icon99. Modelnya agak besar di depan, jadi pas banget dengan bentuk kaki aku yang rada lebar. Hohoho...

(My favorite shoes. Nih, semua beli di Icon99. Yang item teplek & penuh kancing di bawah, itu yang baru aku beli Minggu kemaren. Kalo yang coklat, itu dibeliin suamiku. Hee... Kalo yang item atas, tuh, udah lama banget, tapi sayang sekali kalo mo dibuang. Hee...)

Idaman – PS
Dulu, jarang-jarang beli di toko ini, abis harganya emang rada mahal. Tapi, pas mo nyari barang-barang hantaran pas nikah dulu, jadinya toko ini termasuk salah satu yang dijajah. Hehehe... Akhirnya beli satu, sepatu khusus untuk ke kantor. Ternyata harga sesuai kualitas. Udah hampir 5 bulan pake, tuh sepatu gak rusak. Paling tergores gara-gara aku harus nyetir motor. Oya, satu lagi sepatu dari toko ini merupakan pemberian salah seorang sahabat untuk hadiah pernikahanku. Sama awetnya! Fotonya? Ada tuh di bawah.

(Dua koleksi sepatu kerjaku yang belinya di Toko Sepatu Idaman - PS. Yups, haknya mesti tinggi. Nyesuaiin ma tinggi badan. Hehehe...)

Lain-lain
Nah, kalo selain dari dua toko itu, jelas banyak alasan. Pertama harga lebih murah. Jadi, iseng aja kalo pas jalan lihat ada sepatu lumayan unik, trus beli. Ato kedua, karena kado dari orang. Oya, ada satu toko lagi yang juga suka jadi referensi. Yups, Toko Sepatu Buccheri – PS. Nih, mesti selalu ngasih diskon antara 30 % sampe 70 % hampir di sepanjang tahun. Jadi, jatuh-jatuhnya harga sepatu itu Rp 120.000,- kurang lebih.

(Nih, koleksi sepatuku yang laen... Modelnya macem-macem. Jadi, bisa milih hari ini pake apa, besok pake apa... Kalo punya sepatu, kalo belum rusak beneeer, belom mo dibuang biasanya. Hehehe...)

Sepatu emang jadi salah satu kebutuhan sandang selain baju. Jadi, gak bisa dianggap gak penting. Walau, pas beli jelas ada beberapa prinsip dasar yang gak bisa dilupain: yups, harus bagus, berkualitas, dan harganya terjangkau. Hehehe... Ya iyalah, dimana-mana juga gitu, yak? Hee... (sba)

Jumat, Oktober 09, 2009

Pesta Blogger 2009 di Palembang

(With Mr. Anthony, blogger asal Australia. Kika: aku, Mr. Anthony, Widya & Dewi)

Gak dinyana, mengikuti Pesta Blogger 2009 memberikan banyak dampak positif buatku. Selain ada beberapa hal yang bikin sedih. Yak, aku kehilangan pin US Ambassy yang baru saja aku dapatkan semalam dari doorprize ketika ikut di acara malam Meet & Greet Blogger Palembang di Restoran Riverside.

(Gak jadi nyesel gak jadi pulang duluan... Hehehe! Apalagi pas ngeliat makanan mulai disajikan di meja... Hm... Ada ikan gurame tepung, ikan tenggiri bakar, ayam goreng... :))

Ngomong-ngomong aku baru pertama kali ini lho, ke resto ini. Ternyata emang bener-bener keren, apalagi kalo malem! Lampu-lampu di Jembatan Ampera bener-bener menggoda mata melihatnya. Hee...

(Aku ketika Workshop Pengenalan & Pembuatan Blog Pesta Blogger 2009, di Aula Telkom Sudirman Lt. 4 Palembang)

Ikut acara ini banyak deg-degannya. Harus pake strategi si pitung segala, biar bisa ikut kedua-duanya... Hehehe! Semoga bisa termaafkan dengan tekad kuat, maksud aku baik kok! Hehehe... Kalo gak ngerti maksudnya, yo wess... Gak usah diperpanjang. :P

(Indahnya Jembatan Ampera dari Restoran Riverside)

Ketimbang workshopnya, jelas aku suka meet & greetnya. Kenapa? Coz, aku dapet buanyaaak hadiah... Hohoho! Walau sedihnya, ya itu tadi... Hadiah yang paling aku suka: PIN US AMBASSY ternyata hilang. Entah tercecer di mana. Andai ada orang yang berbaik hati mengembalikannya padaku.... Woooh... Gimana mo balikin? Wong gak ada namanya di sono. Hik, hik, hik!

(Berfoto bersama pembicara Blogshop, sang nonadita.com)

Hm, ada ajang di mana aku harus buang jauh rasa maluku ke sungai musi yang paling dalam. Yups, acara pecah telok. Awalnya iseng aja, sih... Coba-coba! Eh, ternyata tahan banting juga! Hehehe... Sama MC-nya yang jayus, aku yang seharusnya udah lulus dari awal, sengaja dilama-lamain dikerjain. (Biar Tuhan yang membalas, huahaha!!!) Di sana, aku memilih untuk bernyanyi sambil memperkenalkan diri: nama, ttl, alamat, kerjaan, status. Deuh, gara-gara itu, suaraku jadi habis beneran. Akibatnya, pas sosialisasi GSC tadi pagi di SMAN 3 Palembang, suaraku bener-bener parah. Hee...

(Iklan Sumatera Ekspress yang mampu menjadi media sangat berguna... Hee...)

Oya, pas acara pra kelulusan itu, aku sempet dikasih teka-teki yang aku harus jawab. Pertanyaannya: "Apa persamaan air susu ibu sama air mineral?" Haa, yang jelas aku belum pernah mendengar pertanyaan ini sebelumnya. Tapi, aku memilih untuk menjawab: "Sama-sama dari sumber yang terpercaya". Dan, surpriseee aku dapet tepukan dari semua yang datang malam itu. Sueneengnya.... :)

(Kata sambutan dari US Embassy. Pake transletter tuh... So far i can understood-lah... Hehehe)

Akhirnya, resmilah aku menjadi member Komunitas Blogger Wongkito Palembang. Ditandai dengan disematkannya Pin Kelulusan Pecah Telok oleh Jafis, humasnya wongkito.net. Thanks yaaa.... Nih, bener-bener sebuah langkah maju untuk mimpiku berikutnya! :)

(With Dian, my sister di acara Meet & Greet. "Yuk Nita, kapan pulangnya, besok aku ulangan..." Hehehe... Kita pulang jam 22.30 malem, bok!)

Well, thanks for Dewi, Ketik & Dian yang udah mo ikutan di acara Pesta Blogger 2009. Gak nyesel kan? Hehehe... Juga buat Mbak Nike yang udah ngajak kita ngobrol-ngobrol... Juga buat Tedi & Juju yang udah nungguin di BKB semaleman... Hahaha.... Sukses buat Pesta Blogger 2009 deh! Oya, kalo mo liat hasil praktek blogku pas acara workshop, bisa di http://misscantik.dagdigdug.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...