Sabtu, Maret 08, 2014

Ketika Angka 30 Itu Hadir

Rasanya sempat tidak bisa tidur menjelang pergantian usia tahun ini. Angka yang agak menyulitkan untuk menghadapinya, yaa... 30 tahun. Berarti 3 dekade sudah menjalani hidup. Berpetualang di dalamnya, mengurai derai air mata, menarik tawa kencang, termenung penuh kekosongan, atau bergerak semangat gegap gempita. Semua rasa itu seolah bercampur menjadi kumpulan manik-manik yang indah untuk dikalungkan pada leher kehidupan yang masih akan terus berjalan.

Tepat di hari Sabtu, 8 Maret 2014, usia 30 tahun itu mendatangi saya. Hari itu, aktivitas kerja masih setia menemani. Mengajar kelas weekend atau kelas non reguler di tempat saya mengabdi saat ini, di Jurusan Ilmu Komunikasi STISIPOL Candradimuka Palembang. Hari itu dua kue ulang tahun istimewa diberikan kepada saya. Satu dari mahasiswa kelas non reguler Ilmu Komunikasi semester empat, dan satu lagi dari rekan-rekan sekerja di STISIPOL Candradimuka.

(Suprise Birthday Cake dari Mahasiswa)
Pertama datang dari mahasiswa. Kue diberikan usai mengajar mata kuliah kedua di hari Sabtu itu. Bahagia sekali diberikan kejutan untuk kemudian disuguhkan kue ulang tahun dengan iringan lagu Selamat Ulang Tahun. Foto-foto mendadak pun dilakukan di lorong-lorong kelas Ilmu Komunikasi itu. Make a wish pun diucapkan dengan penuh harap, “Allah... Dekatkan jodohku.” Hahaha!!! *Hadeeeeh, jadi ngikik-ngikik sendiri ini... hihihi*

Nah, kue kedua diberikan setelah sebelumnya ada proses drama queen dari para aktor kawakan STISIPOL Candradimuka. Fiuuuuuh... Kena kita!!! Bener-bener jadi emosi, sampai kemudian Bu Sukron, Sekjur Ilmu Kesejahteraan Sosial datang dengan sebuah kue ulang tahun berwarna biru. Habis, kompak sekali nih si Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi, Pak Budi dan stafku juga, Ismi melakukan drama itu. Mengangkat isu sensitif tentang pembagian mata kuliah. Weeeh... Emang kenapa kalau sesuai dengan kemampuan latar belakang dan kinerja kita? Tapi kondisi dibuat genting, dan saya pun emosi. Hihihi... Luar biasa pokoknya!!!

(Suprise Birthday Cake dari Rekan Sekerja)
Di rumah, kado-kado itu pun diberikan. Ibu memberikan mix untuk home theater baruku, Yuk Empit memberikan celana etnik, Dewi memberikan daster bercorak songket. Beberapa orang mahasiswa juga ada yang memberikan kado. Terima kasih semuanya. Terima kasih untuk kado, doa, harapan, perhatian yang mungkin tidak bisa terbalaskan. Semua cinta ini begitu berarti untuk diri yang terus mencoba lahir kembali menjadi Nita yang lebih baik dari hari ke hari.

Tiada yang lebih memahami diri selain diri kita sendiri. Tugas kita hanya berusaha, untuk yang lainnya serahkan saja kepada Sang Pembuat Kisah Hidup Manusia, Allah SWT. Just it...

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...