Jumat, April 14, 2017

Tim Pesona Sriwijaya Dalam Cerita Nita (Part 1)

Saya sedang memesan ice cream Paman Sam di sekitaran Sekip Palembang saat handphone saya berdering, dan telfon dengan menggunakan aplikasi Whatsaps masuk, dari Kak Robby Sunata. “Ya, hallo, Kak Robby,” sambut saya kepada orang yang saya kenal saat mengikuti event Palembang Heritage Walk, 18 Februari 2017 lalu, pukul 14.00-16.00 WIB. Suatu event di mana kita diajak untuk berjalan menyusuri bangunan-bangunan tua yang ada di Palembang. Kak Robby menjadi Koordinator acaranya saat itu.

Palembang Heritage Walk
Pada event Palembang Heritage Walk: Story From The Oldest City, ditemani budayawan Palembang, Kak Yudhy Syarofie, dengan peserta yang berjumlah 115 orang, kita diajak mengunjungi Gedung Jacobson Sekanak, Kuto Besak Theater Restaurant, Balai Prajurit, dan Kantor Walikota Palembang. Selain itu, juga ada moment tanya jawab bersama Kepala Dinas Pariwisata kota Palembang KM Isnaini Madani di ruang pertemuan Kantor Walikota Palembang. Saya sempat kebagian voucher Teh Aba senilai Rp 50.000 dari event itu. Lumayan, bisa cicip martabak mozarellanya Teh Aba yang maknyus.

(Bersama Kak Yudhy Syarofie di event Palembang Heritage Walk)
(Maknyusnya Martabak Mozarella Teh Aba)
Meet Up Pertama Bersama Tim Pesona Sriwijaya
Satu bulan lebih setelahnya, akhirnya kita bertemu lagi saat saya diundang ke Pertemuan Tim Pesona Sriwijaya yang digawangi oleh Ibu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan, Irene Camelyn Sinaga, SSTP, M.Si, Sabtu, 24 Maret 2017 di Bangi Kopitiam Kambang Iwak, pukul 19.00 WIB. Ibu Irene sendiri resmi menjadi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel setelah dilantik Gubernur Sumsel H. Alex Noerdin di Palembang, Jumat (26/2/2016).

(Meet up pertama dengan Tim Pesona Sriwijaya di Bangi Kopitiam)
Saya diajak melalui Mbak Elly Suryani dari Kompasianer Palembang (Kompal) untuk datang di pertemuan itu. Haha, saya memang tergabung di 3 komunitas blogger saat ini, Blogger Wongkito.net, Kompal, dan Blogger Perempuan.

(Saya bersama anggota Kompasianer Palembang (Kompal) di acara Palembang Heritage Walk)
Pentahelix Role Model Pariwisata Sumatera Selatan
Pertemuan Tim Pesona Sriwijaya itu merupakan moment pertama bagi saya untuk ikut serta dalam memberikan kontribusi untuk mensosialisasikan tentang pariwisata di Sumatera Selatan. Saya menangkap tentang pola pengembangan pariwisata “Pentahelix” yang melibatkan para penggiat sosial media, seperti blogger, admin instagram kota, maupun perwakilan komunitas dari berbagai lini dicetuskan oleh Bu Irene. Menarik. Sungguh, saking menariknya bagi saya, saya berniat untuk menjadikan hal ini sebagai rencana prosposal disertasi saya. Amiiiin... Doakan ya, teman-teman. Hehehe...

(Bagan Pentahelix Role Model yang Dikembangkan Disbudpar Sumsel)
Dunia Saya Sebagai Blogger Palembang
Dari di tim ini saya kembali dipertemukan dengan teman-teman blogger lawas Palembang, hehe, iya member Blogger Wongkito.net yang diakui sekarang vakum untuk menerima anggota baru. Ada Mbak Ira Hairida, Mbak Suzannita, Koh Deddy Huang, Jony Day, dan lain-lain. Adalah Mbak Ira yang kemudian memasukkan nama saya ke Grup Whatsaps Pesona Sriwijaya dan bersosialisasi lebih dekat dengan anggota yang lain.

(Saya Datang Ditemani Fafa ke Bangi Kopitiam)
Sebagai orang baru tentu saya masih belajar menyesuaikan diri di dalam tim. Kalau ada kesempatan untuk diajak dalam pertemuan, saya usahakan untuk datang. Biasanya pertemuan-pertemuan itu terjadi secara mendadak. Haha, mungkin itu yang menjadi bagian serunya. Makanya handphone harus selalu aktif, kalau tidak, yaa kita akan ketinggalan kabar dan moment. Contohnya, ketika pertemuan kedua saya ikuti ketika ada meet up dengan Tim BeCraft Pusat di Rumah Makan Pindang Musi Rawas. Weeeh, akhirnya saya bisa makan pindang udang karena acara ini. For the first time! Horray!!

(Nikmatnya Makan Pindang Udang RM Musi Rawas... :)) 
Diajak Untuk Mengeksplorasi Lubuk Linggau dan Baturaja
Sama halnya ketika di siang hari yang terik ini, Selasa, 13 April 2017, tiba-tiba Kak Robby menelfon. Pukul 12.30 WIB saat itu, dan saya ada janji dengan Chinta, mahasiswi saya dulu di Fikom UBD, yang mengajak lunch bareng di Home Inn Restaurant pukul 13.00 WIB. “Mbak Nita, Bu Irene mengajak Mbak Nita untuk ke Lubuk Linggau karena ada launching Kampung Warna Warni besok. Setelah itu kita lanjut ke Baturaja karena ada sosialisasi Goa Harimau. Kita berangkat sore ini, Mbak, kumpul di Disbudpar Provinsi pukul 4 sore. Pulangnya ke Palembang lagi Kamis sore. Mau gak Mbak?” kata Kak Robby. Saya sempat bengong.

(Pertemuan Antara BeCraft dan Tim Pesona Sriwijaya di RM Musi Rawas)
Masih sambil menunggu ice cream selesai dibungkus, saya kemudian menjawab “Iya” untuk ajakan Kak Robby. Kapan lagi? Itu yang terbersit dalam benak saya. Haha, padahal tidak ada prepare, dan itu 3 jam lagi kami harus sudah kumpul untuk berangkat. Saya masih menyempatkan bertemu Chinta sebentar di Restoran Home Inn, lalu mampir lagi ke STISIPOL Candradimuka untuk mengambil laptop dan menyelesaikan urusan sebelum ditinggalkan, kemudian pulang ke rumah. Mandi dan dengan cepat menyelesaikan persiapan tas ransel yang akan dibawa sore itu.

(Bersama Tim Pesona Sriwijaya: Kak Robby, Mbak Kiting & Kerrick)
Saya kemudian diantar Ria, sepupu saya menuju Kantor Disbudpar Sumsel dan di sana sudah ada anggota Tim Pesona Sriwijaya yang lain. Well, here we go. Kami berangkat ke Lubuk Linggau berempat: saya (@anitashiva88), Kak Robby Sunata (@robbysunata), Mbak Kiting (@paramiswari), dan Kerrick (@kerrick23 dan @palembangkulukilir). Di Lubuk Linggau sendiri, sudah menunggu Momon (@momonreborn dan @palembangterkini). Jadi berlima untuk menjalankan misi kunjungan ke Kampung Warna Warni Lubuk Linggau dan Goa Harimau Baturaja. Mau tahu cerita selanjutnya? Lanjut ke tulisan bagian berikutnya yaaa... ^^

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...