Senin, April 09, 2012

Pesona Dunia Pariwisata dan Sejarah Kota Palembang

Kemana kaki harus melangkah jika kita ditanya tentang objek wisata Kota Palembang? Apa ke Punti Kayu? Bukit Siguntang? Atau Sungai Musi? Aduh, kok kita jadi bingung ya... Padahal bagi yang sejak kecil kita sudah di sini, harusnya tahu betul di mana tempat objek wisata kota ini. Nah, kalau kita mau memikirkan mengenai hal ini barang sejenak, kita akan temukan bahwa sesungguhnya objek wisata Palembang itu sangat memesona.

Dalam industri pariwisata, ada dua jenis objek yang dapat dijadikan daya tarik daerah, yaitu wisata alam dan budaya. Dulu wisatawan semata-mata hanya tertarik pada keindahan alam suatu tempat, tapi sekarang banyak juga wisatawan yang tertarik untuk melihat khasanah warisan sejarah dan budaya di tempat-tempat yang mereka kunjungi. Berkaitan dengan hal itu, peninggalan arkeologi yang merupakan sumber daya budaya dapat dimanfaatkan menjadi aset wisata budaya.

Palembang sebagai ibu kota Propinsi Sumatera Selatan, punya banyak potensi aset wisata budaya. Kota yang sudah berusia 13 abad lebih ini banyak meninggalkan jejak-jejak sejarah yang menarik untuk ditelusuri. Secara kronologis, peninggalan itu berasal dari zaman Kerajaan Sriwijaya, Kesultanan Palembang Darussalam, sampai zaman kolonial Belanda. Dulu perencanaan kota pada masa Sriwijaya umumnya berada di meander Sungai Musi yang berupa tanggul alam atau tanah yang meninggi. Hal ini menunjukkan bahwa Sri Jayanasa menempatkan lokasi pemukiman sesuai dengan kondisi geografis Palembang.

(Mesjid Agung Palembang)
Pada masa Kesultanan Palembang Darussalam, kegiatan kota terpusat di sepanjang tepi Sungai Musi. Sebagian besar aspek pemukiman berlokasi di tepi utara sungai, berupa bangunan keraton, masjid, dan pemukiman rakyat. Rumah tinggal berupa rumah panggung dari bahan kayu atau bambu dan beratap daun kelapa, juga ada rumah rakit yang ditambatkan di tepi Sungai Musi.

(Benteng Kuto Besak)
Setelah dihapuskannya Kesultanan Palembang Darussalam pada tahun 1823, wilayah sekitar Benteng Kuto Besak (BKB) ini dijadikan daerah administrasi Hindia-Belanda yang dipimpin oleh seorang residen. Pada masa ini, BKB yang awalnya tempat tinggal Sultan Palembang, dialihfungsikan menjadi instalasi militer dan tempat tinggal komisaris Hindia-Belanda, pejabat pemerintah, dan perwira militer.

Secara umum, pembangunan Kota Palembang menjadi kota yang modern dilakukan oleh Pemerintah Hindia-Belanda dan dimulai pada awal abad XX M. Berdasarkan UU Desentralisasi yang dikeluarkan oleh pemerintah Hindia-Belanda, Palembang ditetapkan menjadi Gemeente pada 1 April 1906 dengan Stbl No.126 dan dipimpin oleh seorang burgemeester, yang dalam struktur pemerintahan sekarang setara dengan walikota. Meskipun demikian, burgemeester pertama Kota Palembang baru diangkat tahun 1919, yaitu LG Larive.

(Kambang Iwak)
Pada masa ini, pusat pemerintahan Kota Palembang dipindahkan ke lokasi baru, yaitu sebelah barat BKB. Di kawasan ini juga didirikan bangunan-bangunan umum, dan dilakukan pemindahan lokasi pasar, yang semula di atas perahu di Sungai Musi lalu dipermanenkan di sebelah timur benteng. Dalam tata ruang Kota Palembang abad XX M ini, dibangun pula lokasi pemukiman orang-orang Eropa di sebelah barat benteng. Kalau sekarang ini kita bisa lihat di sekitar kawasan Kambang Iwak. Ngeliatnya nggak perlu malem-malem, ntar ketemu yang macem-macem. Hantu misalnya, hihihi… Tapi sekarang memang sudah tidak seseram dulu. Kawasan Kambang Iwak yang dulunya dikenal sebagai kawasan para banci seks beraksi kalau malam, sekarang sudah sangat berubah. Hal ini karena adanya terobosan pengelolaan kawasan wisata, termasuk mengelola area Kambang Iwak menjadi Kambang Iwak Park, yakni area taman hijau untuk olahraga marathon.

(Rumah Kapitan Cina)
Secara umum, tinggalan-tinggalan arkeologi yang dapat dijadikan objek wisata kota terdapat di kawasan BKB dan sekitarnya, yakni di sepanjang Jl. Merdeka serta kawasan Talang Semut. Di daerah-daerah tersebut, masih dapat ditemukan bangunan-bangunan kuno yang berasal dari masa kesultanan dan kolonial. Di kawasan BKB, kita masih bisa temukan Masjid Agung Palembang, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, dan Rumah Kapitan Cina.

Kalau di sepanjang Jl. Merdeka dan sekitarnya, masih terdapat beberapa bangunan kuno dari masa Kolonial, seperti Kantor Walikota Palembang, dan Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Sumatera Selatan. Terus kalau di sekitar Talang Semut selain masih ada sekolah dan gereja kuno, juga masih dapat dilihat lansekapnya seperti jaringan jalan yang mengikuti keadaan kontur lahan setempat yang berbukit-bukit.

Daya tarik dari bangunan-bangunan di sepanjang Jl. Merdeka dan Talang Semut ini adalah gaya arsitekturnya yang punya ciri khas, yang pernah jadi trend gaya hidup di Indonesia pada awal abad XX, dan dikenal dengan istilah “Gaya Indis”. Kekhasan yang tercermin pada bangunan-bangunan tersebut terletak pada penggabungan gaya arsitektur Eropa dengan gaya arsitektur Indonesia. Tentu saja, jika tinggalan-tinggalan arkeologi itu ingin dijadikan objek wisata, maka diperlukan perencanaan yang matang dan komprehensif. Kawasan-kawasan yang terkonsentrasi tinggalan-tinggalan arkeologi tersebut sebaiknya ditetapkan terlebih dahulu menjadi “kawasan bersejarah”. Di kawasan itu juga perlu dibangun fasilitas-fasilitas umum yang sangat penting demi kelestarian tinggalan-tinggalan arkeologi yang terdapat di dalamnya. Pembangunan semua fasilitas umum ini dimaksudkan agar para wisatawan yang datang tidak terfokus di satu tempat dan bisa dikendalikan.

(Welcome to Palembang)
Diyakini jika saja semua aspek atau tempat potensial di Palembang ini diperhatikan dan dikelola sebaik mungkin, Kota Palembang akan memiliki objek wisata yang tidak kalah dengan propinsi lainnya di Indonesia. Memang selain kawasan ini banyak tempat lain yang berpotensi jadi objek wisata Kota Palembang, seperti Sabokingking yang diduga merupakan ibu kota Kerajaan Sriwijaya, Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS), ataupun Jembatan Ampera yang juga merupakan penghubung antara Ilir dan Ulu.

Oya, ini saya punya daftar berbagai objek wisata yang bisa kamu kunjungi jika datang ke Kota Palembang. Apa aja? Cekidot!

Daftar Objek Wisata di Kota Palembang:
  1. Bangunan Benteng & Tempat Sejarah: Benteng Kuto Besak, Benteng Kuto Gawang, Kantor Ledeng, Pelabuhan Boom Baru
  2. Museum: Monumen Penderitaan Rakyat (Monpera), Museum Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, Museum Bala Putra Dewa, Museum Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS), Museum Textile
  3. Jembatan & Sungai: Jembatan Ampera, Jembatan Kertapati, Jembatan Musi II, Sungai Musi, Sungai Gerong
  4. Pasar: Pasar 16 Ilir, Pasar Sekanak, Pasar Kuto, Pasar Cinde
  5. Tempat Ibadah: Masjid Agung, Masjid Lawang Kidul, Masjid Al-Mahmudiyah (Masjid Suro), Masjid Sungai Lumpur, Masjid Kiai Merogan, Masjid Ceng Ho, Kelenteng Soei Goiat Kiong, Kelenteng Pulau Kemaro
  6. Pemakaman Sultan & Raja-Raja Palembang: Kambang Koci, Makam Kawah Tekurep, Bagus Kuning, Makam Sultan Agung, Makam Sabo Kingking, Makam Ki Gede Ing Suro, Bukit Siguntang
  7. Permukiman & Kampung Etnis: Guguk Jero Pager Plembang Lamo, Kompleks Assegaff, Al Munawar dan Kapten Arab, Kampung Kapitan (Chinesee)
  8. Pulau: Pulau Kemaro, Pulau Seribu
  9. Perusahaan: Pertamina, PT Pusri
  10. Wisata Alam: Taman Hutan Wisata Punti Kayu, Kambang Iwak
  11. Rumah: Rumah Limas, Rumah Rakit
  12. Kuliner: Kelurahan 27 Ilir (Pempek), Pempek Candy, Pempek Saga, Pempek Pak Raden, Mie Celor 26 Ilir, Model H. Dowa, dll (tergantung selera)
  13. Olah Raga: Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Sport Hall
  14. Mall: Palembang Square (PS), Palembang Indah Mall (PIM), Palembang Trade Center (PTC), Palembang Square Xtension, International Plaza (IP)
Tuh, banyak dan menarik kan! Oya, catatan kecil, yang nomor 14 itu di luar obyek wisata alam atau budaya yaa... Tapi, patut ditambahkan, kalau-kalau para pelancong sekalian ingin sejenak shopping-shopping di Palembang. Btw lagi, di sini juga ada beberapa toko yang menjual kaos atau pernak-pernik khas Palembang seperti Kaos Nyenyes dan Kaos Musi. Nah, tunggu apalagi? Ayo, kunjungilah Kota Palembang yang memesona ini... Hee!

Note: Gambar-gambar diambil dari berbagai sumber di internet. Maaf bila tidak menyebutkan sumber-sumbernya. Harap maklum.

20 komentar:

Anonim mengatakan...

Palembang selalu mengingatkan masa kecil.
: )

Nita mengatakan...

betul bangeeet... kmanapun kaki melangkah, suatu hari pasti ingin kembali lg ke kota ini lg... Palembang tcinta... :)

mr.bedel mengatakan...

wedeww........... lengkap banget yak....kren kren kren
jadi tambah pengen mampir ke palembang
mampir juga ke blog ane yak ..

winny mengatakan...

wah...saya punya banyak teman dari palembang maulah saya berkunjung kesana nanti.

kunjungi blog saya juga ya gan.
ada banyak dokumentasi perjalanan saya keliling indonesia dan kasihlah komentar. :)

Nita mengatakan...

mr. bedel: terima kasih, ayo ke palembang... ntar mampir, tunggu yaaa... :)

winny: ditunggu kunjunganny ke palembang. bisa ketemuan dg saya, tp janjian dulu. hehe.. ok, ntar saya adakan kunjungan balik. dtunggu.. ^^

Pariwisata Palembang mengatakan...

Memang kalau bercerita soal palembang tidak akan pernah ada habisnya... mulai yang kuliner sampai wisata air.. mulai dari jakabaring sampai pulau kemarau... o,y. pembukaan ISL tahun ini diadakan di palembang lo... jadi tambah terkenal dech kota palembang.

Nita mengatakan...

Pariwisata Palembang: iyaaa... makin cinta yaa sama kota pempek ini... :D

Tips Indonesia mengatakan...

wah mw ke palembang nemu blok ini..sangat membantu

Anonim mengatakan...

"Kotaku" sebuah kata yang pernah mengilhami serangkaian kata mengingatkankan para petinggi di kota ini, untuk segera berbenah diri karena kota ini adalah warisan dari nenek moyang kita yang harus kita bangun dan pelihara seirama dengan zaman. Mudah-mudahan rangkaian kata itulah yang ku tulis pada tahun 2002 lewat website Wongkito dapat membangun semangat putera daerah Sumsel untuk membenah kota Palembang yang dulunya kumuh apa lagi disekitar Ampera. Tapi masih ada tempat-tempat wisata yang belum lahir di negeri Sriwijaya nan jaya ini, yaitu a.l. Kebun bintang yang notebene banyak binang khas Sumatera yang anak Sumatera sendiri tidak tahu, bahkan binatang-binatang itu adanya di luar negeri. Kasianlah putera daerahku....! Kedua kami belum melihat tempat permainan anak-anak seperti dufan di Jakarta. Ini sangat perlu untuk memngembangkan jiwa, dan pengalaman putera daerah dengan bentuk permainan-permainan yang modern. Memang sudah ada water park di jalan Indralaya, tapi itu belum cukup dan belum memadai. Perlu ada dunia Fantasi yang sederajat kota Internasional. Di samping itu, kami tidak tahu kenapa sejarah tentang Parameswara tidak dimuculkan dan tidak dimesiumkan. Yang kami lihat baru ada tugunya di Jakabaring. Mari kita kenalkan beliau kepada putera-putera daerah Sumsel, jangan takut karena alasan politik. Jangan didelete dari sejarah negeri ini. Di Malaysia nama Parameswara sangat agung seagung Alexander the great, kenapa di kota kelahiran dan di tempat dia dibesarkan kok ga ada cerita sama sekali. Ayo kantor pariwisata dan kanwil dikbud buka pintu buat anak-anak bangsa yang ingtin tahu tentang sejarah yang sebenarnya terkait kota Palembang. Terima kasih atas dibacanya tulisan ini.IAC ( id_anang@yahoo.co.id )

Nita mengatakan...

Tips Indonesia: :) senang bisa membantu..

id_anang@yahoo.co.id : Iya, saya juga pernah membaca ttg betapa dikenalnya parameswara di negara tetangga, padahal ybs adl raja palembang yg lari dari daerahnya. mgkn itu jg alasan kenapa parameswara tdk bgitu dikenalkan. cm ini mmg bukan alasan, sejarah, baik atau buruk tetap harus dimediakan ut kpentingan identitas bangsa ini. Ya, smoga pihak tkait yg mbaca bs mbantu ut mrealisasikan mimpi itu. kebudayaan lokal mmg harus dilestarikan, it tdk bisa ditawar lg.

oktoriansyah mengatakan...

mantabss,,, semoga palembang menjadi kota yang semakin maju...

Nita mengatakan...

Oktoriansyah: yups! aamiin.. maju Palembang!! :D

Unknown mengatakan...

Anda Ingin Bebas Finansial..??
Ingin Uang Mengalir Terus ke Rekening Anda..?? Apakah Anda Ingin Memiliki Penghasilan Tanpa Batas..?? Ingin Merubah Hidup Anda Saat ini Juga..??
INILAH SOLUSI TEPAT UNTUK ANDA, Memperkenalkan SOFTWARE PENAMBAH SALDO REKENING
Temukan Info Selengkapnya Disini :
http://goo.gl/nh8Y47
Terimakasih

palembang travel mengatakan...

salam kenal Nita,

Palembang banyak meninggalkan kesan bagi saya, makanan khasnya merupakan favorit jajan saya, pempek martabak celimpungan kalau dibayangkan membuat saya lapar.

btw artikel yang ditulis Nita dapatnya dari mana ya, ide sendiri atau pernah menjadi penulis?

salaman

dre_the_traveller mengatakan...

neng ada tau gak home stay di sekitar kota ini... thx.

Karir Palembang mengatakan...

Tinggal di palembang ya...

salam kenal ya

Lowongan Kerja Palembang mengatakan...

Salam Kenal bang

Unknown mengatakan...

Ada yg lagi nyari hotel murah di Palembang? Ini ada info hotel murah palembang... bisa di cek disini http://dparagon.com/hotel-murah-palembang/

Papoyz mengatakan...

Keren

Rasa Manis mengatakan...

emg sekarang palembang udh bnyak tempat wisata nya, jadi menambah daya tarik wisatawan utk nyobain liburan ke palembang

http://www.marketingkita.com/2017/08/manfaat-adanya-distributor-dalam-ilmu-marketing.html

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...