Sabtu, Januari 03, 2009

Malam Tahun Baru

Malam tahun baruku dilewati dengan seluruh keluarga, ada ibu, Dewi, Dian, Rudy, Juju, Iman dan Windry. Jam 22.30 teng, kami baru beranjak menuju lantai 2 rumah untuk membakar sate. Ada sosis, bakso dan daging ayam. Juju, Rudy dan Iman menjadi tukang sate dadakan untuk malam ini.
Awalnya, mereka membakar tungku di dekat jemuran. Lokasi yang langsung beratapkan langit sehingga asap bisa langsung menyeruak menembus awan. Sesekali suara kembang api membahana di telinga. Kiri-kanan langit pun terlihat kembang api yang dinyalakan orang untuk menyambut tahun baru 2009. Kami memang tidak menyalakan kembang api. Hee, ngeliat aja punya orang udah cukup menyenangkan kayaknya. Dan itu memang benar.
Hmf... Tiba-tiba rintik hujan menggoda, ia seolah berbisik, hujan deras akan segera turun. Para tukang sate dadakan pun segera memindahkan tungku dan beberapa sate ayam yang tengah dibakar ke atas teras rumah yang memiliki atap plafon. Dengan beralaskan tikar, mereka pun membakar seluruh sate di sana. Kadang, hujan yang deras ikut-ikutkan memeriah pembakaran sate dengan memercikan sejumlah air ke tubuh mereka yang membakar, dan kami yang menonton proses pembakaran itu.
Jam sudah menunjukkan pukul 23.45 WIB saat seluruh sate sudah matang. Tak usah ditunggu lama, prosesi makan sate pun segera dilaksanakan dan berlangsung singkat. Semua perut kenyang, dan mata pun bisa sambil menikmati film Harry Potter yang ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi. Hm... Tahun baru yang cukup menyenangkan. Terlebih lagi ada Rudy di sisiku. Hee...
Aku tidak terlalu banyak meminta untuk tahun baru kali ini. Aku cuma berharap, aku bisa jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun kemarin. Baik dari segi karir, mimpi, jodoh, dan lain-lain. Well, happy new year 2009, yaa.... Tetap semangat!!!

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...