Minggu, Desember 01, 2013

Jalan-jalan ke Taman Mini Indonesia Indah #4

Taman mini yang gak mini. Yups, itulah Taman Mini Indonesia Indah (TMII). TMII menjadi destinasi terakhir atau ke-4 yang saya dan Fafa kunjungi dalam rentetan kegiatan #JakartaNita2013. Yang bikin deg-degan itu karena sang guide andalan, adik saya Dian, ternyata gak bisa ikut menemani di kunjungan terakhir ini. Dian harus ke Bogor karena ada kegiatan organisasi yang ia ikuti di kampusnya. Alhasil, jadilah saya dan Fafa hanya berangkat berdua ke TMII dari kostnya Dian.

Huhuhu… Apapun yang terjadi, terjadilah! Hihihi… Bismillah. Jadi, kami berangkat pukul 8 pagi menuju TMII. Pertama, kami naik bajai dari kawasan Bangka (kost Dian) ke Blok M. Lanjut naik Kopaja 57. Di sini sempat terjadi salah paham ketika Dian bilang harus berhenti di PLN. Heeeh… PLN yang mana gak jelas. Jadinya, turun dan naik lagi Kopaja 57 sampai perempatan TMII. Dari sana naik colt merah sampai di gerbang TMII. Fiuuuh, akhirnya sampai juga sodara-sodara! Tapi, weeew… Perjalanan masuknya lumayan juga sampai kemudian benar-benar berada di dalam kawasan taman mini yang gak mini itu tadi. Hee…

(First time, Fafa jalan-jalan ke TMII)
Kami sebenarnya tidak sendiri ke TMII. Beberapa mahasiswa/i saya dari STISIPOL Candradimuka yang tengah magang di MetroTV juga berencana berekreasi ke TMII saat itu. Hanya kemudian, yang duluan sampai saya dan Fafa di sana. Jadinyaaa, kami, saya dan Fafa maksudnya, memutuskan untuk memulai rekreasi terlebih dahulu. Yooooks, mari kita mulai, beibeeeeh… *ketjup mantja.. hihihi*

(Fafa maem di CFC TMII)
Usai membayar tiket masuk di lorong pejalan kaki, kami pun menuju pusat informasi TMII. Di sini saya mengambil peta TMII yang tentu saja akan memudahkan saya untuk menjelajahi setiap kawasan yang ada di sana. Usai mengambil peta, perut yang mulai krucuk-krucuk, membuat kami melangkah ke CFC dan mengisi perut dulu di sana. Makanan sudah habis, tapi para mahasiswa pun belum datang. Kemudian, saya memutuskan untuk masuk ke toko souvenir khas TMII dan membeli beberapa souvenir di sana, kayak kaos untuk Fafa dan saya, kaca mata, sticker mobil, dan gantungan kunci untuk tas Fafa yang berbentuk boneka rambut keriting. Hihihi, mirip sekali dengan Fafa. Gantungan kunci itu pun langsung dipasang di tas biru ransel kepunyaan Fafa. Lucu!!!

(Naik kereta gantung bersama Fafa)
Puas belanja, akan tapi mahasiswa yang ditunggu pun belum datang juga. Telfon terakhir mengabarkan, mereka terkena macet. Ya udah, akhirnya, saya menawarkan Fafa untuk naik kereta gantung, dan ia pun mau. Well, kereta gantung menjadi wahana pertama yang kami coba. Fafa begitu excited, meski kadang terlihat takut-takut ketika saya ajak untuk berdiri agar bisa melihat lebih jelas TMII di bawah. Saat di atas kereta gantung inilah, Ayes kemudian menelfon dan mengabarkan kalau mereka sudah tiba di TMII.

(Berkeliling TMII with Fafa, Ariek, Ayes, dan Ana)
Kereta gantung pun berhenti di tempat yang sama saat kami naik. Di bawah, sudah ada Ayes, Ariek, dan Ana. Well, petualangan yang sesungguhnya pun dimulai sekarang! Sengaja memilih berjalan kaki, kami mengelilingi TMII dengan panduan peta yang ada di tangan. Menyusuri Museum Kereta, lalu Borobudur, dan terhenti di masjid untuk sholat zuhur di sana. Hujan pun mulai turun dan membuat perjalanan menjadi terhenti. Namun, tunggu punya tunggu, hujan tak kunjung berhenti, alhasil, sedikit berjalan cepat, kami pun memutuskan untuk melanjutkan penjelajahan.

(Fotomodel masa depan: My Fafa... ^^)
Pemberhentian selanjutnya adalah ke anjungan DKI Jakarta, Lampung, Jawa Barat, lalu melewati danau yang khusus dibuat dengan bentuk pulau-pulau nusantara. Saya lalu mengajak semuanya untuk naik perahu yang beratap dan mengitari pulau-pulau itu lebih dekat. Puas naik perahu, kami lalu berjalan lagi, dan berhenti ke anjungan Bali. Di sini, kami puas foto-foto. Fafa sendiri berlagak layaknya model dengan Ariek sebagai fotografer. Waaaah… hasil foto-foto Ariek atas Fafa ternyata begitu istimewa. Saya mulai berfikir untuk menjadikan Fafa sebagai foto model. Hehehe… *mungkiiiin… masih pikir-pikir, tapi…*

(Berfantasi ria di Istana Anak)
Sampailah kami pada destinasi utama: Istana Anak. Di sini kami pun harus membayar tiket masuk ke dalam. Lalu, di sini juga saya dan Fafa membeli sandal yang sama-sama berwarna hijau. Saya dan Fafa juga kembali mencoba wahana yang ada di sini, yakni naik kereta api pelangi. Usai naik kereta api, waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang. Akhirnya, saya mengajak mereka semua untuk makan di kantin yang ada di Istana Anak TMII tersebut.

(Berkunjung di anjungan Kalimantan Selatan)
Sembari makan, Fafa seru main ayunan yang ada di sana. Usai makan, hujan pun berhenti, dan kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan kembali… *belooom capeeek, bu? Hohoho…* Fafa kayaknya yang udah capek, mulai rewel, dan minta gendong teruuuus. Fiuuuuh… Di perjalanan menuju keluar ini, masih sempat membuat kami berhenti di 3 tempat, yakni di anjungan Kalimantan Selatan, anjungan Sumatera Selatan, dan Monas mini. Usai itu, kami pun memutuskan untuk benar-benar pulang. Saya kembali naik colt merah dan Kopaja 57 menuju Blok M. Sedangkan mahasiswa saya naik busway.

(Ke anjungan Sumatera Selatan, serasa sudah pulang.. ^^)
Weeeeh… Selama perjalanan pulang, Fafa pun tertidur dengan pulasnya. Saya peluk ia erat, sembari tersenyum melihat langit yang mulai berubah warna merah lalu menjadi gelap. Jangan pernah takut akan kehidupan ini ya, naak… Yang perlu kita lakukan hanya, lakukan saja! Yups, lanjutkan saja semua yang ada. Tak perlu ada ‘perhentian’ yang tidak perlu. Move on dan move on. Sampai di Blok M, kami pun turun dan kaki saya seolah menuntun ke tempat yang harus dituju. Padahal jujur, saya lupa-lupa ingat karena selama ini selalu ada Dian di baris depan. Agak was-was sebenarnya siiih… Heee!

(Last destinations: Monas mini di TMII)
Yaaaah, modal nekat itu tadi. Alhamdulillah, setelah sempat membeli bakso dan es teler untuk dimakan di kost Dian, dengan naik bajai kembali, kami pun tiba dengan selamat di kost Dian. Terima kasih Tuhan, untuk setiap perjalanan yang indah dengan segala kemudahan yang menyertainya. Kami tahu, Kau selalu ada di sisi kami untuk menemani kami menjalani hari-hari. We love you… Absolutly… Always… ^^

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...