Belajar berjalan dengan berpegangan segala benda yang bisa ia gapai, dinding, lemari, kursi, meja. Bahkan tanpa dinyana, ia juga sudah bisa naik turun tempat tidur yang ukurannya cukup tinggi. Fafa memang lincah, tak pernah mau diam, kecuali jika tertidur. Barulah wajah malaikat kecilku terlihat damai, seolah tak ada lagi yang ingin kugapai dalam hidup ini.
Maaf ya, nak... Di usiamu yang sekecil ini, kamu telah menemani Mama menghadapi kepedihan hidup. Kegetiran atas peristiwa yang tak pernah dinyana sebelumnya. Namun, inilah kenyataannya. Mama sendiri sudah ikhlas menerimanya. Semoga suatu hari nanti saat kau bertanya, kaupun mengerti. Bahwa hidup tak selamanya berjalan sesuai doa yang kita panjatkan, namun percayalah Tuhan pun takkan pernah membiarkan kita selalu hidup dalam kesedihan.
Di usiamu yang pertama ini, Mama berdoa, “Semoga Fafa selalu sehat dan berumur panjang. Menjadi anak yang sholehah, sayang sama Mama, pintar, cantik, dan menjadi matahari kebahagiaan untuk semua orang yang mengenalmu...”
Andai Papamu membaca tulisan ini, semoga dia juga selalu mendoakanmu. Semoga suatu hari dia mampu tersadar atas apa yang terjadi saat ini. Kita doakan juga semoga dia pun selalu bahagia atas pilihannya. Semoga dia kan selalu baik-baik saja, seperti halnya kita yang juga kan selalu baik-baik saja. Tuhan takkan memberikan takdir tanpa ada makna terselubung di dalamnya. Dan sebagai hamba yang beriman, aku pun hanya ingin percaya bahwa ini semua tidak akan terjadi tanpa ada pembelajaran yang baik untuk hidupku ke depannya. Walau harus menangis, walau terus bertanya mengapa, tapi doa dari semua orang terkasih membuatku tegar untuk terus melanjutkan hidup.
Benar, masih ada Fafa. Masih banyak mimpi yang ingin kugapai. Masih banyak hal yang ingin kulakukan untuk mengisi hidup di dunia yang hanya sekejap ini. Sekali lagi, met ulang tahun, Fafa sayang... Mama sayang banget sama Fafa. I love you... Now and forever.
Btw, makasih buat Mbah Akung, Mbah Uti, Lek Deni, Nadia yang kemaren udah ngajak Fafa dan Mama jalan-jalan ke Toko Wijaya dan maem sate kambing bersama. Juga buat Mbah Nis yang udah ngirim paket jauh-jauh dari Palembang. Fafa dan Mama Nita sayang kalian semua. Semoga Allah membalas kebaikan kalian semua. Amiiin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar