Punya motor Mio sejak kapan? Saya? Sejak 2008. Wih… Udah lama kan? Sepuluh tahun yang lalu. Tepatnya sejak saya kembali ke Palembang setelah lulus S1 dari Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret Solo. Lulus kuliah, saya langsung diterima bekerja di Super Bimbel GSC, dan menjadi Kepala Outlet untuk Cabang Patal Palembang.
Yang awalnya nggak bisa naik motor, karena bekerja di sini, saya pun “dipaksa” untuk bisa pakai motor dan akhirnya membeli motor. Iya, kalau kerja harus pulang pergi naik angkot, aduh benar-benar menguras kantong. Juga rugi di waktu yang kadang suka di-PHP mamang angkot yang harus ngetem dulu. Benar, motornya: Motor Yamaha Mio.
Saya kayaknya sudah pernah nulis tentang motor kesayangan saya ini sebelumnya. Nah, bener pernah. (Ceritanya abis ngecek postingan blog sebelumnya, hehehe). Coba kalau abis baca tulisan ini, bisa dihaturi melipir ke sini yaaa… (Motor MIO-ku, 12 Desember 2008).