Burung kakak tua, hinggap di jendela
Nenek sudah tua, giginya tinggal dua
Tek dum tek dum, tek dum lalala (2x)
Burung kakak tua...
Perjalananku menuju Bali-Yogyakarta-Jakarta per 14-20 April tak pernah
sepi. Fafa yang awalnya sempat bimbang untuk aku ajak, akhirnya menemani. Ada
cerita seru, cerita haru, cerita membanggakan, dan beribu cerita lainnya hadir
dalam petualangan Nita Fafa kali ini.
Induk perjalanan ini sesungguhnya adalah
keikutsertaanku dalam Konferensi Nasional dan Call For Paper #2 Komunikasi
Indonesia untuk Membangun Peradaban Bangsa yang dilaksanakan oleh ASPIKOM,
Puskombis, dan Univ. Mercu Buana Jakarta di Grand Mega Resort Hotel – Bali pada
hari Selasa, 16 April 2013. Judul paperku sendiri adalah ARTIS DAN FILM
INDONESIA (Studi Kasus Reza
Rahadian Sebagai BJ Habibie dan Bunga Citra Lestari Sebagai Hasri Ainun Dalam
Film Habibie & Ainun) dan aku hadir sebagai peserta perwakilan dari
STISIPOL Candradimuka Palembang. Otomatis biaya perjalananku juga dibiayai oleh
STISIPOL Candradimuka. Hee... Namun anak perjalanannya juga tidak kalah
nilainya dengan induknya sendiri.
Jimbaran
Moment “Titik Balik”
(Bali Day) |
Perjalanan
ke Bali (14-17/4) tidak sendiri, selain Fafa, juga ada Ema dan Santhi, teman
sesama dosen Ilmu Komunikasi dari Univ. Bina Darma. Kami sama-sama menginap di
Fave Hotel, sebuah hotel yang modern minimalist. Aku suka. Hari pertama di
Bali, langsung diisi dengan acara lunch di Ayam & Bebek Kremes Bypass,
jalan-jalan ke Monumen Bom Bali II, Kuta Square, dan Pantai Kuta. Gila bener
dampak perjalanan hari pertama ini, aku langsung pake 6 koyo cabe di kedua
lenganku dan pundak besoknya. Iyeeeh, bayangin harus gendong-gendong Fafa
ngiterin Bali... Fiuuuuh...
Hari kedua
diisi dengan sewa mobil untuk jalan-jalan! Hehe! Pagi diisi dengan riwehnya
Fafa yang gak mau mandi pagi. Lalu breakfast di buffet hotel, lanjut jemput
Santhi di Bandara Ngurah Rai. Abis itu kita menuju Tanah Lot. Lunch di salah
satu resto di sana dengan menu nasi campur, lanjut mengunjungi puranya dan of
course: always dokumentasi. Sempet belanja oleh-oleh di sana. Lalu, perjalanan
dilanjutkan ke Galeria, Pia Legong, dan Uluwatu. Kita nonton pertunjukan Tari
Kecak di sini. Baguuuuus! Pulangnya, lanjut ke Jimbaran dan dinner di sana.
Well, ketika di Jimbaran inilah, I feel something great in my heart. Kamu tahu,
melihat semua keindahan ini untuk pertama kali benar-benar luar biasa. Terlebih
setelah berbagai kisah sedih yang harus aku terima dalam hidup ini. Siapa
sangka bahwa pada hari Senin, 15 April 2013 itu aku bisa diberikan moment seindah
itu? Makan malam di pinggir pantai, melihat langit yang saling bertatapan
dengan laut yang begitu luas. Dengan bule-bule di mana-mana, dengan temaram
lampu yang begitu romantis. Indah sekali. Aku pun langsung membatin, kalau
Tuhanku tercinta mengizinkan aku kembali ke sini, aku ingin datang bersama
cinta sejatiku. Amiiiin...
Hari
ketiga, barulah tugas negara yang memanggil. Hehe! Hampir seharian di Grand
Mega Resort Hotel karena presentasi call for paper sendiri dibagi menjadi 3
sesi. Pesertanya sendiri ada sekitar 200 orang, jadi ruamee.. Lega juga setelah
presentasi dan tanya jawab selesai dilakukan, kami masih sempat ke Pasar Seni
Sukawati. Pulang ke hotel, langsung mandi dan beres-beres tas. Tahu sendiri,
resiko bawa Fafa, jadi aku harus pintar menyusun barang yang dibawa biar bisa
ter-handle semuanya. Hee..
Kembali ke
Yogya, Mulai di Titik Nol
(Yogyakarta Day) |
Menggunakan
Air Asia, Rabu, 17 April 2013, akupun masuk ke destinasi ke-2 dalam perjalanan
ini: Yogyakarta. Sebuah kota yang karena ketakutan tak beralasanku sendiri
sangat ingin aku hindari untuk aku datangi. Sebuah nasehat untuk tidak
menghindari, tapi hadapilah jadi penuh makna untukku saat ini. Aku datang
kembali ke Yogya untuk 2 alasan, pertama karena ingin mengurus surat keterangan
pindah penduduk. Kedua, aku ingin beli buku-buku untuk referensiku mengajar.
Bantuan
sangat berharga pun harus aku ucapkan banyak terima kasih untuk seorang teman
yang telah banyak membantuku di waktu yang begitu singkat di Yogyakarta. Dia udah nganter ke sana-sini, sudah menemani menikmati
suasana Pakualaman sembari sarapan pagi, menemani ke toko buku Toga Mas karena
sembari memilih buku-buku, dia yang nemenin Fafa main. Juga karena sudah
menjemput dan mengantar kembali ke air port, mengantar ke kelurahan Argosari,
kecamatan Sedayu, dan Dispenduk Bantul agar aku bisa mengurus surat keterangan
kepindahan penduduk.
Di Yogya,
ada alasan yang sangat “Fafa”. Ada kisah dramatis, namun aku selalu mencoba
untuk bisa menyeimbangkan logikaku menghadapi semua ini. Yah, walau perceraian
itu sudah terjadi, namun pertalian darah itu memang tidak bisa dihapuskan. Jika Mbah Uti, Mbah Akung, dan lain-lain benar-benar merindukan Fafa, tak tega juga
rasanya untuk tidak memberikan kesempatan mereka bertemu. Bersama keluarga
Dingkikan, aku diajak makan di Pantai Depok, lalu mencari oleh-oleh di Mbok
Tumpuk. Terima kasih semuanya, masih menganggap aku dan Fafa sebagai bagian
dalam keluarga kalian.
Malemnya,
ada perayaan tiup lilin dan potong kue untuk ultahnya Fafa yang ke-2. Terima
kasih tetap memberikan perhatian yang sangat besar untuk Fafa. Terima kasih
untuk kadonya. Fafa sayang kalian: Mbah Uti, Mbah Akung, Mbah Uyut, Lek Deni,
Om Arief, dan Dek Nadia. Well, untuk Fafa sendiri, selamat ulang tahun yang
ke-2 ya, nak... Semoga perjalanan ini menjadi kado terindah untukmu dari Mama.
Amiiin...
Jakarta:
Kota Penuh Perjuangan
(Jakarta Day) |
Agenda esok
harinya adalah jalan-jalan! Agaiiin.. Hehe. Yah, kebetulan Dian libur kuliahnya
hari Jumat, 19 April 2013 di STIE BI. Kami menuju Ancol, mengunjungi Sea World
dan naik gondola. Well, sebelum itu, aku harus cerita juga bahwa, setelah
setahun Fafa tidak bertemu papanya, hari ini mereka akhirnya ketemu. Luar
biasa, Allah Maha Besar. Yups, saya lebih ingin berterima kasih dengan Tuhan,
daripada kepada manusia-manusia yang sebenarnya begini tapi merasa begono
karena begene.. Hellooow... It’s not just about you, not just about me, this is
a circle. Tapi semoga setelah ini semua, aku pribadi menjadi lulus dengan
pelajaran Tuhan tentang berjiwa besar. Amiiiin... I always make hard work for
this.. You must be know about this, my Lord..
Close Now
Yaaah, satu
minggu petualanganku dan Fafa di 3 kota indah Bali, Yogyakarta, dan Jakarta,
benar-benar membuatku mengalami titik nadir, back to zero. Pelajaran tentang
hidup, pelajaran tentang kerja keras, pelajaran tentang cinta, semua hadir... I
love you, Allah... I love you very much... Dan cerita ini aku dedikasikan untuk
komunitas baruku yang begitu luar biasa Komunitas Emak2 Blogger (KEB), dimana
aku menjadi satu diantara 50 finalis ajang pemilihan Srikandi Blogger 2013. Bahagia
dan sukses untuk kita semua kawan-kawan. Menjadi emak terbaik untuk Fafa adalah
tujuan hidupku saat ini. Bagaimana dengan kalian? :)
3 komentar:
wah perjalanan yang menyenangkan ya mak nita :), dibalik satu kejadian pasti ada hikmahnya..
mak nita hari ini seharian saya ubek2 bloggnya, membaca postingan demi postingan saya terlarut didalamnya ada bahagia dan sedih, saya yakin emak nita adaalah wanita sekaligus ibu yg kuat, sun sayang buat fafa lucunya :)
Meutia Rahmah: Hee, makasih banyak atas perhatiannya... Ntar gantian saya akan ubek2 blognya Mak Meutia yaa... Iya, inilah hidup. Tp gpp, kalo gak gini gak seru jadinya... Hehe..
Posting Komentar