Mengunjungi Batam menjadi destinasi yang tidak boleh dilewatkan. Hal ini karena saya memang belum pernah ke sana sebelumnya. Walhasil ketika ada tawaran
call for paper yang diadakan oleh Universitas Mercu Buana, Aspikom Korwil Jabodetabek, Aspikom Korwil Riau, dan Puskombis dengan tema Komunikasi Politik: Menuju Demokrasi Indonesia Lebih Baik, saya lalu ikut. Kegiatan ini sendiri telah dilaksanakan di BCC Hotel Batam, 11 Maret 2014 lalu. Selain itu juga ada
one day tour ke Singapore pada tanggal 12 Maret 2014. Nah, khusus untuk yang ke Singapore akan saya ceritakan di artikel yang lain yaa...
Petualangan ke Batam dan Singapore ini berlangsung selama 6 hari. Berangkat hari Minggu, 9 Maret 2014 dan pulang hari Kamis, 13 Maret 2014 yang keduanya menggunakan maskapai Citilink. Dari Palembang, selain saya yang mewakili Jurusan Ilmu Komunikasi STISIPOL Candradimuka, juga ada Ema dan Santi yang keduanya adalah teman dosen di Fikom Universitas Bina Darma. Saya sebenarnya juga tidak sendiri perginya. Hee... Yaa, kali ini saya kembali mengajak sang buah hati, Aruni Shafa Qurniawan untuk berpetualang mengunjungi Batam dan Singapore.
|
(Go to Batam!!) |
Di Batam sendiri, selain di hotel tempat pelaksanaan acara
call for paper, kami juga menginap di rumah teman saya semasa S1 Ilmu Komunikasi UNS Solo kemarin, Mbak Sari dan di rumah sepupu saya, Suci. Ketika tiba di Batam sendiri, kami dijemput Mbak Sari beserta suami dan anaknya. Kami langsung diajak mengunjungi salah satu mall yang ada di Batam.
Right, Fafa sangat suka ke mall. Jadi selama di Batam, Fafa tak berhenti minta jalan-jalan ke mall. Fiuuuuh... Sampai tengah malam pun, masih mau ke mall. Cocok sekali, karena Batam merupakan kota dengan jumlah mall yang cukup banyak.
|
(Menginap di Rumah Mbak Sari - Batam) |
Hari ketiga di Batam, Rabu, 11 Maret 2014, pelaksanaan Konferensi Nasional dan presentasi call for paper pun dilaksanakan. Saya sendiri mengambil judul call for paper ANALISIS WACANA KRITIS IDEOLOGI POLITIK: STUDI KASUS TERHADAP KUIS KEBANGSAAN WIN-HT DI RCTI. Mau tau abstraknya? Nah, berikut ini abstrak
call for paper yang saya buat untuk kegiatan ini:
|
(Bertemu sepupu di Batam, Suci) |
ABSTRAK
ANALISIS WACANA KRITIS IDEOLOGI POLITIK: STUDI KASUS TERHADAP KUIS KEBANGSAAN WIN-HT DI RCTI
Sumarni Bayu Anita, S.Sos., M.A
(sb.anita@gmail.com)
Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi STISIPOL Candradimuka Palembang
|
(BCC Hotel Batam) |
Kuis Kebangsaan WIN-HT yang tayang setiap hari di RCTI pukul 09.30 WIB dan 17.00 WIB sejak 1 Oktober 2013 lalu sejak awal kemunculannya terus dipermasalahkan. Sebagian kalangan menilai kuis itu sudah direkayasa karena dianggap sarat dengan unsur kampanye Wiranto-Hari Tanoesoedibjo, calon presiden dan wakil presiden dari Partai Hati Nurani Rakyat. Namun RCTI tetap mengklasifikasikannya sebagai iklan individu sehingga masih ditayangkan sampai sekarang. Dari sini, analisis wacana kritis ideologi politik terhadap Kuis Kebangsaan WIN-HT di RCTI diteliti berdasarkan analisis teks yang mempertemukan berbagai teori-teori analisis wacana kritis terutama yang berkaitan dengan ideologi politik (Darma, 2009:91-102).
|
(Ke Nagoya, mall terbesar di Batam) |
Dari analisis ini, diperoleh hasil temuan penelitian bahwa Kuis Kebangsaan WIN-HT di RCTI tidak lain merupakan pencitraan yang memang menjadi hal yang penting dalam politik. Immanuel Kant, seorang tokoh filsafat idealism, pernah memberikan pandangan bahwa ketika berpolitik jadilah secerdik seekor ular, namun harus dibatasi dengan niatan setulus seekor merpati. Dengan demikian, politik bukanlah bertujuan untuk kekuasaan belaka, melainkan juga untuk mewujudkan kesejahteraan umum.
|
(Fafa dan petualangannya) |
Kata Kunci: iklan politik, analisis wacana kritis, Kuis Kebangsaan WIN-HT
Well, pada akhirnya harus pulang kembali ke Palembang, di hari terakhir di Batam, Kamis, 13 Maret 2014 pun kami sempat ke salah satu mall terbesar di Batam, Nagoya Hill bersama Mbak Sari dan Naya. Pengalaman yang menyenangkan dan Fafa pun sempat gak mau pulang. Hihihi... Yups! Sampai jumpa lagi, Batam...
1 komentar:
Haii mbak Nita... saya Fika anak ilmu komunikasi. Mbak, kalau ikut call paper ISKI apakah kita harus bayar? Makasih mbak.
Posting Komentar