Tak terasa 10 tahun berlalu sudah. Satu dasawarsa sejak aku pertama kali menginjakkan kaki di Sriwijaya Post (Sripo) yang masih berlokasi di Jl. Kapten A. Rivai Palembang. Satu dasarwarsa sejak aku tergabung dalam keanggotaan wartawan Lepass (Lembaran Pelajar Sumatera Selatan) Angkatan VI.
Saat ini, Sripo sendiri sudah pindah ke Jl. Basuki Rahmat Palembang. Dan baru selang beberapa hari yang lalu, Sabtu, 27 Februari 2010, aku kembali datang ke Sripo untuk menghadiri Pelantikan Lepass – Sriwijaya Post. Tahun lalu, aku sempat menghadiri Pelantikan Lepass XV (lihat ceritaku sebelumnya tentang Pelantikan Lepass XV), dan saat ini aku kembali menghadiri Pelantikan Lepass XVI.
Kehadiran ini sendiri, tentu karena diawali dengan undangan sebelumnya. Awalnya, aku sempat menyatakan tidak bisa hadir karena harus menjadi pemateri seminar GSC di Sekayu. Namun, karena satu dan lain hal, rencana itu dibatalkan, dan aku pun akhirnya bisa datang ke Sripo bersama 2 orang alumni Lepass lain yang kukenal, Joni dan Alee.
Sempat memberikan kata sambutan perwakilan dari alumni di sela acara prosesi pelantikan. Well, karena kebetulan, di acara itu, aku alumni paling senior yang hadir (gak mau dibilang paling tua... hehehe). Sempat pula dibuka sesi perkenalan dan tanya jawab sebelum acara benar-benar dimulai. Pertanyaan-pertanyaan lugu itu hadir dari mereka yang sebentar lagi akan dilantik. Umumnya bertanya tentang bagaimana pengalamanku ketika masih menjadi kru Lepass dahulu.
Hm... takkan cukup waktu bila harus menceritakan semua kisah. Terlebih cerita itu, tak hanya terdiri dari cerita suka, namun juga ada dukanya. Walau aku harus menggarisbawahi dengan tinta spidol hitam tebal-tebal bahwa aku menyukai semua pengalaman itu. Ada sisi humanisme, sisi romantisme, sisi anarkisme, sisi intelektual, sisi friendship, sisi edukasi, dan semua itu tercampur jadi satu. Terlebih karena aku tidak hanya tergabung selama 1 angkatan, melainkan 2 angkatan sekaligus. Lepass Angkatan VI dengan koordinator M. Ariyadhi (aryd) dan Lepass Angkatan VII dengan koordinator Erich Fredrich Carlous (silb).
Selama 2 tahun bergabung di Lepass, yang pasti aku punya banyak pengalaman berharga untuk dikenang atau untuk diceritakan kembali. Pengalaman menonton konser Sheila on 7 yang penuh sesak di Lapangan Hatta, pengalaman menjadi panitia Sumpah Internet Pemuda di SMU Kumbang, pengalaman nongkrong di warung es kacang sebelah Sripo, pengalaman jadi model foto Erich yang kebetulan bawa kamera SLR, pengalaman kena marah sopir angkot karena Tya & Aryd usil bikin coretan di angkot (serius, aku gak ikutan... tapi kena getahnya juga disuruh turun dari angkot, hik3...), dll...
Ingin rasanya bisa terus berbagi dengan Lepass generasi selanjutnya. Mengkritisi setiap tulisan agar bisa lebih baik lagi. Dari tahun ke tahun, jujur, belum bisa melihat perubahan yang berarti. Namun, manusia yang baik tentu tak pernah lepas dari harapan. Semoga mereka bisa melihat potensi kalian dengan jernih dan menghargai hasil kerja kalian dengan lebih obyektif. Untuk itu, berusahalah lebih keras! Hasil terbaik memang hanya teruntuk mereka-mereka yang menanam benih terbaik... (Sba)
2 komentar:
ka bayuuuu mampir k blog joni yaaa
oke.. oke.. dtunggu, ya...
Posting Komentar