Aku suka kamu …
Ungkapan hanya terjerit di hatiku
Perasaan yang terkunci sangat kelam
Siapapun kamu, mustahil tuk tahu
Suatu rasa membunga
Hidup di atas pegunungan tinggi
Tersiram hujan dan tersinar matahari
Terhisap olehnya, kumbang …
Bagai ungkapan orang awam
Jadilah matahari, mawar, dan melati
Berbagai maksud dan arti
Si pintar mengerti dan memahami
Namun, ketika bunga layu
Dan ketika kumbang pergi
Tinggal batang kerontang berdiri
Sepi di dalam keramaian
Hati mati tersindir
Beribu penderitaan mencabik
Mengoyak tabir kalbu
Menumpahkan air di pelupuk mata
Kumbang pergi melupakan
Kesediaan bunga memberi
Namun tak berbalas
Walau hayat hidup, hati terasa asing
Samakah cerita itu …
Dengan jalan hidupku?
Aku menyukainya, kuberikan cintaku sepenuhnya
Namun, apa yang kudapat?
Dia pergi tanpa kata
Dia berdalih untuk membenci
Seribu asa masih tersimpan di hati
Kunanti saat kau memahami, cintaku
(21 Desember 1998)
Ungkapan hanya terjerit di hatiku
Perasaan yang terkunci sangat kelam
Siapapun kamu, mustahil tuk tahu
Suatu rasa membunga
Hidup di atas pegunungan tinggi
Tersiram hujan dan tersinar matahari
Terhisap olehnya, kumbang …
Bagai ungkapan orang awam
Jadilah matahari, mawar, dan melati
Berbagai maksud dan arti
Si pintar mengerti dan memahami
Namun, ketika bunga layu
Dan ketika kumbang pergi
Tinggal batang kerontang berdiri
Sepi di dalam keramaian
Hati mati tersindir
Beribu penderitaan mencabik
Mengoyak tabir kalbu
Menumpahkan air di pelupuk mata
Kumbang pergi melupakan
Kesediaan bunga memberi
Namun tak berbalas
Walau hayat hidup, hati terasa asing
Samakah cerita itu …
Dengan jalan hidupku?
Aku menyukainya, kuberikan cintaku sepenuhnya
Namun, apa yang kudapat?
Dia pergi tanpa kata
Dia berdalih untuk membenci
Seribu asa masih tersimpan di hati
Kunanti saat kau memahami, cintaku
(21 Desember 1998)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar