Titian sunyi merangkak menjauhi
Jauh… ke tangisan rindu yang sunyi
Kepak-kepak asa yang mengadu
Aku menari… dengan segumpal pelik.. pedih..
Pintu dan pintu terkatup
Erat dan tak kunjung menguap
Buih-buih rindu yang mengais masih terkais semu
Biru itu kelabu…
Hingga, udara pagi menyerbu tengkuk
Bunga-bunga tidur yang nyata…
Berteriak:
“Itu isi jiwamu yang bergolak?!!”
Tertatih, meski coba mengerti
Tersentak, saat mentari tertidur lagi
“Inikah yang tersembunyi???”
Derak-derak langkah terseret menggeram
Hidup hanya sandiwara guratan Tuhan
Tuhan yang Adil….
Kini, tinta hitam yang turut menari
Tersenyum di sudut runcingnya nestapa
“Kau harus menjemput BAHAGIA…”
Bahagia – bahagia – bahagia…!!!
Bahagia…….???
Yah, SELAMAT BERBAHAGIA…
Yogyakarta yang cuacanya aneh…, 23 Agustus 2002
Nita…
Jauh… ke tangisan rindu yang sunyi
Kepak-kepak asa yang mengadu
Aku menari… dengan segumpal pelik.. pedih..
Pintu dan pintu terkatup
Erat dan tak kunjung menguap
Buih-buih rindu yang mengais masih terkais semu
Biru itu kelabu…
Hingga, udara pagi menyerbu tengkuk
Bunga-bunga tidur yang nyata…
Berteriak:
“Itu isi jiwamu yang bergolak?!!”
Tertatih, meski coba mengerti
Tersentak, saat mentari tertidur lagi
“Inikah yang tersembunyi???”
Derak-derak langkah terseret menggeram
Hidup hanya sandiwara guratan Tuhan
Tuhan yang Adil….
Kini, tinta hitam yang turut menari
Tersenyum di sudut runcingnya nestapa
“Kau harus menjemput BAHAGIA…”
Bahagia – bahagia – bahagia…!!!
Bahagia…….???
Yah, SELAMAT BERBAHAGIA…
Yogyakarta yang cuacanya aneh…, 23 Agustus 2002
Nita…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar