Go to TRANS7 (9 April - 9 Mei 2007)

Demi skripsi dan pengalaman hidup, maka kulakukan perjalanan itu! Go to TRANS7 Jakarta. Hanya diawali dengan niat, “Ya Allah, aku ingin tahu rasanya kerja di dunia pertelevisian. Aku ingin ke TRANS7.” Akhirnya, setelah mengirimkan proposal skripsi ke TRANS7, 3 hari kemudian, aku pun dipanggil ke Jakarta.
Aku baru bisa berangkat Sabtu, 7 April 2007, naik Travel Mas dengan biaya Rp 150.000,- Di jalan, aku terus-menerus berdoa, semoga dimudahkan dalam menjalani semuanya. Akhirnya sampe Jakarta, Minggu pagi, dijemput Tuning, temenku dulu di D3 PR UGM yang sekarang sudah kerja di SCTV. Aku jadi satu kost dengan Tuning, dengan biaya Rp 325.000/bulan. Nama ibu kostnya, Bu Masto.
Aku ke TRANS7 jalan kaki lebih kurang 30 menit, dan pulangnya kadang jalan kaki atau dianter dengan mobil TRANS7. Paling malem, aku pulang jam 2 pagi. Hh, mengerikan sekali, berjalan dalam gelap, apalagi kalau ada orang nanya-nanya, “Darimana, Dik?” Aku jawab saja, “Habis syuting.”
Selama sebulan magang di TRANS7, pakaian hitam-hitam menjadi teman setiaku melewati hari-hari panas di Jakarta. Ketika lunch, aku terbiasa keluar kantor, dan beli nasi dengan harga rata-rata Rp 10.000,- Hm, kalo mo tahu suka-dukanya aku selama 30 hari di Jakarta, baca terus aja point-pointnya berikut ini:

Duka ato sedihnya:
1. Kaki melepuh coz harus jalan kaki sekitar 30 menit setiap hari.
2. Pulang pagi.
3. Sempet sakit panas dalam, batuk berdahak, suara serak, tenggorokan kering.
4. Sepatu seminggu beli udah ngelupas, jadinya beralteco di mana-mana.
5. Celana panjang baru dipake sekali, retsletingnya rusak.
6. Pernah ketinggalan ID Card, jadi balik lagi ke kost.
7. ID Card jatuh pas nonton syuting Empat Mata, jadinya sibuk nyari-nyari.
8. Suatu ketika gak boleh ikut meeting oleh Alung (hik, hik, gak enak banget deh rasanya…)
9. Celana basah cos toiletnya ribet! (WC Hero Gatsu dan WC Lt. 1 TRANS).
10. Kedinginan gila-gilaan kalo sholat Isya’ di musholla Lt. 5 TRANS.
11. Ditolak Cece’ pas mo minta tiket Empat Mata untuk temen-temen kost.
12. Terpeleset di pintu depan Hero Gatsu.
13. Hujan-hujanan nunggu travel waktu mau pulang ke Solo.
14. Tidak dikirimin uang magang dari TRANS7 (seharusnya aku dapat Rp 150.000,-)
15. Dicuekin kalo Tim Kreatif lagi pada sok sibuk.
16. Ada keributan di kost, tapi aku gak ambil pusing sih…
Ini yang suka ato senengnya:
1. Diajak jalan-jalan ke DUFAN gratis bareng seluruh Tim Kreatif Empat Mata TRANS7.
2. Bisa foto-foto dengan artis (Dedy Mizwar, Arifin Putra, Sammy, Titik Puspa, Desy Ratna Sari, dll)
3. Dapet wawancara eksklusif dengan seluruh Tim Produksi dan Pengisi Acara Empat Mata (Mas Andi, Ayah Sam, Mas Alung, Mas Hadi, Mbak Thia, Tukul, Pepi, Vega, dan Dian).
4. Ditraktir nonton bioskop Nagabonar Jadi 2 oleh Tomi di Blok M.
5. Dikasih bakso keju oleh Mbak Valent.
6.Liat Bazar “Prada” di Bank Mega.
7. Salaman dengan Menakertans, Erman Suparno dan Walikota Semarang.
8. A & W Hero Gatsu memory (Cheese Burger dan Lemon Tea Ice).
9. Bisa belajar banyak di perpustakaan TRANS.
Nah itu… Kalau diliat angka, kayaknya banyakan dukanya yah ketimbang sukanya. Tapi sebenarnya, itu kebalikannya lho… Ya jelaslah, dikasih kesempatan bisa magang aja, udah bersyukur banget. Setidaknya, aku udah gak penasaran lagi dengan rasanya. Coz awalnya, aku cuma mo memenuhi satu hasrat: mo tahu dunia kerja di pertelevisian. Lalu setelah tahu? Hee… Ternyata berat banget yaa? Yang paling berat itu, kalo pulangnya harus malem-malem terus… Wah, gimana orang rumah ntar? Bisa ngamuk gak dikasih perhatian! Hee… apa coba???