Aku sendiri tutupi awan yang hitam
Memandangi sekumpulan bunga yang kelam
Meniupi angin yang berlalu, kasih…
Di hati tertanam kebencian yang dalam
Aku bersanding di perkuburan yang rapuh
Hatimu hancur bergetar di pegunungan
Kita hanyalah makhluk yang hina
Yang penuh dengan kekurangan dan hasrat
Walau seribu nafsu terhembus di raga dan nyawa
Hanya sebuah rumput yang bergoyang
Hanya sepasang mata yang memandang
Hanya kibaskan tirai jiwa yang terkoyak
Aku tak tahu apa artinya cinta
Kau tak mengerti apa artinya sayang
Kalian tak peduli dengan apa yang kami rasakan!
Kau sendiri ucapkan sumpah yang putih
Menjalani lautan penderitaan hidup yang retak
Menangkap bintang yang tinggi, kasih….
Apa yang kau dan aku rasa?
Dapatkah dunia menjawab?
Suatu kepalsuan yang kelabu
Yang kita sendiri tidak akan pernah tahu
(nita ’99)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar