Selasa, Desember 09, 2008

Buat Rio

Aku heran kenapa aku harus berfikir malam ini. Kenapa jadi susah memejamkan mata. Kenapa harus melegakan perasaan dengan terisak di dalam gelap. Kenapa tidak cukup dengan menghembuskan nafas berat seperti biasanya atau tersenyum saja seraya menyipitkan mata untuk menganggap semuanya hanya angin lalu. Angin lalu, lalu takkan pernah diingat lagi…
Namun dari sudut manapun, aku sulit menemukan jawaban yang mampu menjawab semua pertanyaanku.
Ini sepertinya bukan tentang cinta. Hanya rasa aneh yang mencoba mendobrak ruang kelam di suatu tempat. Sebuah renungan, seperti hujan yang terusik dengan jatuhnya rintik di beranda rumah yang sederhana. Tik.. tik.. tik…..
Perlahan aku mengais kenangan yang sesungguhnya tak pernah kuanggap ada. Kenangan yang biasa-biasa saja. Takkan membuat manusia lain merasa kagum.
Kutahu itu buruk. Tapi aku tidak peduli. Kuanggap itu hanya kondisi yang lumrah. Sakit hati? Aku berfikir aku takkan pernah punya pengalaman itu lagi. Karena……. Karena sepengetahuanku… yah, hati ini sudah mati.
Hee… pasti ada bantahan, Tidak Mungkin!
Tapi, sepertinya begitu. Aku hanya melihat dan mendengar, tapi untuk merasakan semua hanya rasionalitas. Perasaan hanya untuk penghargaan, penghormatan, masa lalu…
Namun, rasa menyukai?
Semua biasa-biasa saja. Aku ingin dekat, aku ingin jauh… semua bisa dilakukan kapan pun aku mau. Seandainya ada yang ingin memberikan itu dengan tulus, saat aku tak bisa membalas dengan hal yang sama, aku takkan menyalahkan diri. Batinku, siapa suruh menyukai aku?
Keanehan yang kumiliki, kupikir hanya aku yang punya. Aku yang takut untuk berinteraksi dengan leluasa. Aku yang tidak mengenal waktu tiba-tiba merasa berdosa. Tertekan dengan semua yang ada. Pemberontakan yang ada hanya justru ingin aku lebih menikmati kesendirianku. Mengurung diri. Membuat kesibukan sendiri. Atau malah tidur…
Hingga suatu senja, aku hanya bisa tertegun. Saat sebuah bumerang mendarat tepat di jidatku. Pletak!!!
Heeh.. Aku bukannya meringis kesakitan, justru malah ingin tertawa terbahak-bahak. Kok bisa? Hingga berbagai pertanyaan yang sebelumnya mengusik, kembali mengusik benakku dan akan terus begitu…

NB: Btw, Thanks Rio. Walau bikin benjol, tapi aku jadi tahu benjol itu sakit… Hee..

02.16 WIB/26-06-03
Nita

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...