Jumat, Desember 05, 2008

dr. PM Love Story

Aku menatapnya sekali lagi. Sesak. Ku palingkan mukaku… tak ingin mengenangnya, apalagi mencoba tuk berharap. Semua akan bangkit lagi dan aku kembali dihantui… rasa bersalah.
“Buat apa semua itu kamu lakukan? Semua sudah berlalu… Kita telah memutuskan semua ini dengan sadar. Tak seharusnya ada penyesalan di belakangnya. Cukup, hapuslah air matamu, tegarlah sedikit…”
Aku terperangah. Kau ucapkan itu? Sadarkah aku? Begitu terlukakah kamu sehingga tak aral ingin aku jauh lebih terluka? Maafkan aku! Maafkan aku! Maafkan aku! Please… maafkan aku! Ikhlaskan maafmu untukku… Kutahu kisah itu kan selalu membekas… Apalagi saat jalinan telah terbongkar, rusak, hancur… Yang kau ingat mungkin hanya kesalahan-kesalahanku, dosa-dosaku…

Sejenak kuterbuai akan bayangmu
Lembut belaian dirimu terasa dan terbawa
Mungkinkah kan kembali semua bersamamu
Bawakan segenggam harapku
Dan kau tersenyum… ulurkan asa
Ingin kusentuh nuranimu
Saat kau terjaga
Hapuskan luka
Biarkan cinta kembali
Bersemi dan sinari damai di hatimu
Berikan cinta
Yang s’lama ini terkubur
Biarkan cinta putih suci bersamamu
Takkan ku lepas bila cinta tulus
Telah hadir darimu
Kau merangkul kalbuku
Dan kan selalu kubawa
(Lagu Untukmu/dr. pm)


Bisakah kau memahami syair lagu itu? Semua yang ada dalam benakku saat ini tentangmu.
Kau telah mengisi hidupku yang beku, tapi kini hidupku kan kembali membatu… Mati! Yah, bila kesempatan tak lagi kau hadirkan untuk setangkai bunga rumput yang kini hampir meratakan diri dengan debu…
Begitu merendahnya aku di hadapanmu… tak adakah secuil asamu untuk mengukir kembali kebahagiaan antara kita? Begitu terdepaknya aku dalam sejuta rasa bersalah… tak adakah sedikit pun harapan kau akan mengulurkan tangan… mengeluarkan aku dalam bayang-bayang kelam… Aku kesepian.
Ku tahu… kau pun kini terluka… Jujurlah! Ku tahu… kau pun terus berusaha melupakan aku, apapun caranya, bagaimanapun usahanya. Kau segan menemui aku, jangankan bertemu, menelfon, menyapa, menyebut namaku saja kau pasti sungkan. Iya kan?
Kau ingin pergi dariku… Selama-lamanya…….
Selama-lamanya……
Selama-lamanya……
Iya kan?
Relung hati yang kini kerontang. Perjalanan panjang yang harus berakhir. Aku kan menutup buku. Mencoba tegar, seperti yang pernah kau katakan…. Padahal aku tahu kelanjutannya, aku tak kan pernah mampu…
Aku… aku…
Aku memang lemah…
Terlalu pengecut menghadapi hidup
Hidup…
Hidup tanpa sosok yang selama ini mendamaikan jiwaku
Hidup dalam ketakutan bila esok…
Esok?
Esok… aku akan melihat sosok itu tertawa bersama bunga yang lebih indah…
Hidup…
Ah, aku memang tak pantas bahagia…
Terima kasih.
Atas semua perhatian dan cintamu selama ini padaku. Semua itu sangat berarti buatku dan takkan pernah hilang dalam rinduku atas dirimu…
Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih. Terima kasih. Sejuta terima kasih ingin kusampaikan untukmu… hadirmu benar-benar membuatku merasa ada…
Namamu kan selalu tersimpan manis di sudut hatiku. Kan selalu terjaga untuk selama-lamanya… Sudut hati itu kan selalu setia untuk bergejolak atas namamu… Sampai kapanpun…

2 komentar:

Ntom mengatakan...

Hm...artikel yang paling kusukai dari Blog-mu... :)

Nita mengatakan...

heee... ngerti apo tom, makna dari artikel ini? :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...